kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas turun tipis pada Kamis (14/10) pagi setelah kemarin melonjak 1,86%


Kamis, 14 Oktober 2021 / 06:48 WIB
Harga emas turun tipis pada Kamis (14/10) pagi setelah kemarin melonjak 1,86%
ILUSTRASI. Kamis (14/10) pukul 6.35 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.792,58 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun tipis setelah kemarin melaju kencang. Kamis (14/10) pukul 6.35 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.792,58 per ons troi. Harga emas ini turun tipis dari penutupan perdagangan kemarin.

Pada Rabu (13/10), harga emas spot melesat 1,86% menjadi US$ 1.792,97 per ons troi dari sebelumnya US$ 1.760,18 per ons troi. Lonjakan harga emas terjadi karena penurunan imbal hasil US Treasury.

"Harga emas hanya mengikuti yield pada saat ini. Reaksi awal setelah data indeks harga konsumen adalah lonjakan besar dalam imbal hasil yang sekarang mulai memudar," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures kepada Reuters.

Baca Juga: Simak harga emas hari ini di Pegadaian, Kamis 14 Oktober 2021

Harga emas pada awalnya memangkas kenaikan karena patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik di atas 1,6% menyusul data yang menunjukkan harga konsumen AS meningkat secara solid pada bulan September. Bahkan, inflasi bisa meningkat lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang karena kenaikan harga bahan bakar.

Tetapi penurunan imbal hasil US Treasury kemarin menyebabkan harga emas kembali naik. Harga emas juga ditopang oleh pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi akan memukul pertumbuhan ekonomi global menyebabkan investor mengalihkan dana ke emas.

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 4.000 menjadi Rp 916.000 per gram pada hari ini (13/10)

"Ekspektasi inflasi bercampur dengan kekhawatiran pertumbuhan global telah membuat banyak investor khawatir bahwa bisnis dan konsumen akan jauh lebih lemah di paruh kedua tahun 2022. Aliran safe-haven mulai datang ke arah emas," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA dalam sebuah catatan.

Dalam risalah rapat bulan September, para gubernur bank sentral AS memberi isyarat bahwa mereka dapat mulai mengurangi dukungan era krisis mereka untuk ekonomi pada pertengahan November. Para pembuat kebijakan tetap terbagi atas seberapa besar ancaman yang ditimbulkan oleh inflasi yang tinggi dan seberapa cepat mereka mungkin perlu menaikkan suku bunga.

Baca Juga: Wall Street menguat pada Rabu (13/10), rilis kinerja emiten dimulai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×