Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas merangkak turun mendekati level US$ 1.800 per ons troi pada Kamis (22/7) pagi. Ini adalah penurunan harga emas tiga hari berturut-turut sejak Selasa.
Pagi ini pukul 7.00 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.802,45 per ons troi. Harga emas ini turun tipis 0,07% dari penutupan perdagangan kemarin US$ 1.803,66 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot melorot 1,48%.
Sedangkan harga emas kontrak Desember 2021 di Commodity Exchange melemah 0,5% ke US$ 1.806,5 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas berjangka ini tergelincir 1,45%.
Minat akan aset berisiko berlanjut dengan kenaikan di pasar saham. Selain itu, imbal hasil surat utang US Treasury pun menahan penguatan harga emas.
Baca Juga: Wall Street menguat dua hari berturut-turut hingga Rabu (21/7)
Lonjakan varian Covid-19 delta yang menimbulkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi global telah membebani sentimen risiko dan memicu aksi jual ekuitas pada hari Senin. Tetapi pasar saham dan imbal hasil obligasi sejak itu pulih, meredupkan daya tarik safe-haven.
"Ada napas lega dalam ekuitas dan Treasuries dan minyak kembali naik. Ini adalah tanda-tanda perdagangan reflasi, yang tidak baik untuk emas," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago kepada Reuters.
Baca Juga: Simak harga emas hari ini di Pegadaian, Kamis 22 Juli 2021
Tapi Streible mengatakan reflasi dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan kenaikan inflasi akan positif untuk perak, platinum, dan paladium yang juga memiliki aplikasi industri.
Kemungkinan pandangan inflasi sementara Fed terbukti benar, terutama mengingat meningkatnya kasus Covid-19. Inflasi sementara akan negatif bagi emas yang merupakan lindung nilai inflasi. Tetapi kebijakan moneter yang akomodatif dalam skenario itu akan mendukung emas. Pejabat Federal Reserve AS akan bertemu minggu depan, sementara pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis.
Selanjutnya: Ini aset safe haven yang paling menarik untuk dikoleksi hingga akhir tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News