Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang berlanjut hingga tahun depan membuat pamor dollar kian merekah. Sebaliknya, emas sebagai salah satu aset lindung nilai yang selama ini diandalkan menjadi tak begitu menarik minat investor. Lalu, apa strategi tepat bagi investor emas saat ini?
Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, mengatakan, harga emas dunia memang masih berpotensi turun dari posisinya saat ini. Sekadar info, Jumat (28/9), harga emas di pasar spot berada pada level US$ 1.196,20 per ons troi.
"Kelihatannya level US$ 1.173 mungkin saja tersentuh dalam jangka pendek ini dan itu merupakan level support terendahnya," kata Ibrahim, Jumat (28/9).
Jika harga emas berada pada level tersebut, Ibrahim menyarankan investor untuk mulai beli. Dengan demikian, investor berpeluang mendapatkan potensi keuntungan yang tinggi saat harga mulai bergerak naik lagi di penghujung tahun nanti.
Menurut Ibrahim, harga emas bisa menanjak di akhir tahun meski cenderung terbatas. "Prediksinya paling tidak kembali ke level US$ 1.273 per ons troi. Keluar dari area US$ 1.100-an itu sudah cukup bagus buat harga emas nanti," kata Ibrahim.
Senada, Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi juga melihat emas bukanlah instrumen favorit investor saat ini, meski dalam kondisi menghindari risiko sekali pun. "Investor masih akan cenderung ke dollar AS karena mereka melihat peluang mengamankan aset sekaligus mendapat profit," kata Dini, Jumat (28/9).
Kendati begitu, Dini tak menampik, biasanya faktor teknikal juga turut memengaruhi harga. Maksudnya, investor akan cenderung melakukan pembelian atau short-covering saat merasa harga emas sudah terlampau jatuh.
"Biasanya ketka tidak ada sentimen baru dan sudah jenuh jual, faktor teknikal ini akan mengambil peran," kata Dini. Saat ini terjadi, harga pun akan kembali menunjukkan penguatan untuk jangka waktu pendek.
Dini melihat, harga pada level US$ 1.160 per ons troi merupakan support terkuat bagi emas saat ini. Pergerakan harga menuju level tersebut akan memicu investor melakukan short-covering saat minimnya sentimen karena harga sudah dianggap sangat murah.
Sementara, untuk investor emas batangan, Ibrahim juga masih memprediksi pelemahan harga seiring dengan harga emas di pasar spot. "Investor bisa beli di level US$ 620.000 per gram dengan asumsi rupiah juga bisa menguat ke Rp 14.700-an sehingga harga emas batangan bisa lebih murah," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News