Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun tipis setelah kemarin melaju. Pergerakan harga emas terutama disokong oleh pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan US Treasury.
Rabu (31/5) pukul 7.14 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.958,65 per ons troi dari posisi kemarin US$ 1.959,33 per ons troi. Harga emas kontrak Agustus 2023 di Commodity Exchange menguat tipis ke US$ 1.978 per ons troi dari posisi kemarin US$ 1.977,10 per ons troi.
Meski menguat tipis, harga emas cenderung turun sepanjang bulan Mei. Harga emas berjangka turun 2% dalam sebulan terakhir dari posisi US$ 2.018,3 per ons troi di akhir April 2023. Sedangkan harga emas spot turun 1,61% pada periode yang sama.
Kemarin, nilai tukar dolar AS melemah dari level tertinggi dalam 10 pekan. Pelemahan nilai tukar dolar AS membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil Treasury 10 tahun mencapai level terendah satu minggu.
Baca Juga: Industri Batubara Tertekan Royalti
"Anda juga dapat melihat beberapa fund manager mengatur posisi pada akhir bulan, mengambil keuntungan dari posisi short mereka dan membeli kembali," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa harga emas akan diperdagangkan sideways menjadi lebih rendah sampai kita melihat katalis baru dalam jangka pendek.
Kembali dari akhir pekan yang panjang di AS, para pedagang juga menilai kejutan data ekonomi AS yang kuat pada hari Jumat yang mendukung pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut untuk mengekang inflasi.
Meski kekhawatiran kesepakatan utang AS telah mendukung harga emas, potensi kenaikan suku bunga Federal Reserve membuat emas tertekan, kata kepala strategi komoditas Saxo Bank Ole Hansen. Emas tanpa hasil cenderung kehilangan daya tarik saat suku bunga tinggi.
Baca Juga: Harga Emas Spot Rebound ke US$1.954,09, Selasa (30/5), Dipicu Kesepakatan Utang AS
Pedagang sekarang melihat Fed lebih mungkin untuk menaikkan suku bunga bulan depan daripada membiarkannya tidak berubah. Di sisi lain, kesepakatan utang terlihat mengurangi beberapa risiko ekonomi.
Kesepakatan plafon utang menghadapi ujian pertamanya di Kongres, dengan Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan anggota Kongres dari Partai Republik Kevin McCarthy mengharapkan cukup suara untuk mengesahkannya menjadi undang-undang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News