Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali turun tipis di hari keempat berturut-turut pada Jumat (28/4) pagi. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat setelah data ekonomi AS yang lebih lemah gagal meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga lain oleh Federal Reserve minggu depan di tengah inflasi yang membandel.
Jumat (28/4) pukul 6.56 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.987,28 per ons troi, turun dari US$ 1.987,78 per ons troi pada penutupan perdagangan kemarin. Dalam empat hari, harga emas mengakumulasikan penurunan tipis 0,09%.
Sedangkan harga emas kontrak Juni 2023 di Commodity Exchange pagi ini melemah ke US$ 1.996,30 per ons troi. Harga emas berjangka ini kemarin ditutup pada US$ 1.999 per ons troi.
Data menunjukkan produk domestik bruto AS tumbuh lebih lambat dari perkiraan pada kuartal pertama 2023. Tetapi pasar fokus pada angka inflasi yang berada di atas perkiraan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini (28/4) di Pegadaian Stagnan, UBS Naik Tipis
Data tersebut mendorong investor ke dolar AS, membuat emas lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lain. Meskipun emas adalah tempat berlindung yang aman selama ketidakpastian ekonomi, inflasi yang membandel dapat memperpanjang pengetatan moneter Fed sehingga meredupkan daya tarik untuk emas batangan dengan imbal hasil nol.
Pasar melihat peluang 87% dari Fed AS menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada 2-3 Mei. Investor sekarang menunggu data indeks pengeluaran konsumsi pribadi atawa personal consumption expenditure (PCE) inti bulan Maret yang akan dirilis pada hari Jumat.
"Jika kita mendapatkan angka yang lebih panas pada PCE besok, akan menjadi bearish untuk emas dari perspektif permintaan global untuk pasar logam, mengingat prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals kepada Reuters.
Baca Juga: Harga Emas Spot Bergerak Terbatas pada Level US$1.998,90, Rabu (26/4)
Sebelumnya, harga emas sempat menguat, didukung oleh kekhawatiran sektor perbankan AS. Pejabat pemerintah AS sejauh ini tidak mau campur tangan dalam proses penyelamatan First Republic Bank.
Juga berada di radar pelaku pasar adalah pertimbangan seputar plafon utang AS yang mengangkat imbal hasil Treasury.
Meskipun tingkat suku bunga yang lebih tinggi menghambat harga emas yang tidak memberikan hasil apa pun, pergerakan suku bunga dapat menguntungkan emas karena meningkatkan kemungkinan krisis perbankan lain, kata analis independen Ross Norman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News