Reporter: Agus Triyono, Sunarti Agustina | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Harga emas kembali terkoreksi. Aksi ambil untung pasca kenaikan harga cukup tinggi pada sehari sebelumnya, menjadi salah satu penyebab harga emas menurun. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif juga ikut menekan pelemahan harga komoditas itu.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Desember 2013 di Commodity Exchange (Comex), Rabu (4/9) pukul 17.30 WIB, melemah 0,60% menjadi US$ 1.403,50 per ons troi dibanding harga sehari sebelumnya. Jika dihitung dalam sepekan terakhir, harga emas telah terkoreksi sebesar 1,07%.
Harga emas di pasar spot sempat menanjak 1,14% pada perdagangan Selasa (3/9). Harga emas naik tersulut pernyataan anggota Kongres AS dari Partai Rebublik dan Juru Bicara Kongres AS, John Boehner, yang mendukung keinginan Presiden Barack Obama untuk menggelar aksi militer di Suriah.Ini membuat pasar khawatir dan mencari instrumen yang lebih aman.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, hal itu membuat sebagian investor mengalihkan dana ke sejumlah aset aman termasuk emas. Namun, karena kenaikan harga emas sudah cukup tinggi, akhirnya pasar melakukan aksi ambil untung.
Selain itu, pelemahan harga emas, kemarin, juga dipicu oleh sejumlah data ekonomi penting AS yang dirilis positif, termasuk indeks sektor jasa. Itu membuat pasar semakin berspekulasi percepatan pengurangan stimulus moneter AS akan segera dilakukan.
Menguat terbatas
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures menambahkan, secara fundamental sebenarnya harga emas mendapatkan katalis dari membaiknya kondisi ekonomi China. Harapannya, ini bisa memberi keyakinan pada pasar terhadap peningkatan permintaan emas fisik dari salah satu negara konsumen emas terbesar di dunia tersebut.
Namun, karena pada saat bersamaan pasar juga masih menunggu kejelasan mengenai aksi militer AS di Suriah, penguatan yang terjadi pada harga emas tidak bisa berlangsung lama. "Mungkin pergerakan emas untuk sementara waktu akan mendatar dulu," kata Nizar.
Ariston memperkirakan, secara teknikal, dalam sepekan ke depan, harga emas masih berpotensi menguat terbatas. Indikator stochastic hampir memasuki area jenuh beli, meski masih menunjukkan sinyal penguatan. Moving average convergence divergence (MACD) berada di bawah garis 0, namun masih memberikan sinyal kenaikan.
Tapi, penguatan akan dibatasi oleh relative strength index (RSI) yang berada di kisaran 50 yang menunjukkan harga sedang mencari arah baru. Proyeksi Ariston, harga emas dalam sepekan ke depan, berada di kisaran US$ 1.360-US$ 1.420 per ons troi. Prediksi Nizar, emas bergerak datar di rentang US$ 1.375-US$ 1.430 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News