Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas turun tipis pada perdagangan awal pekan ini setelah mencapai level tertinggi dalam dua minggu di sesi sebelumnya. Harga emas terbebani oleh kenaikan dolar Amerika Serikat (AS).
Senin (5/7) pukul 08.15 WIB, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 1.785,41 per ons troi, setelah mencapai level tertinggi sejak 18 Juni di US$ 1.794,86 pada hari Jumat (2/7).
Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 masih menguat 0,1% menjadi US$ 1.785,20 per ons troi.
Emas mendapat tekanan setelah dolar AS berhasil naik 0,1% terhadap para pesaingnya. Ini membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Keunggulan the greenback datang setelah data tenaga kerja AS bulan Juni 2021 cukup baik. Di mana, perusahaan AS mempekerjakan pekerja terbanyak dalam 10 bulan di bulan Juni, menaikkan upah dan menawarkan insentif untuk menarik jutaan pengangguran di Negeri Paman Sam yang sebelumnya hanya berada di rumah.
Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 1.000 menjadi Rp 941.000 per gram pada hari ini (5/7)
Laporan ketenagakerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan memperkuat fokus investor pada data ekonomi dan langkah Federal Reserve selanjutnya. Terlebih data ini mendukung bukti lebih lanjut dari pemulihan ekonomi yang kuat di tengah kekhawatiran atas inflasi yang terus-menerus.
Dari kawasan Asia, aktivitas sektor jasa Jepang menyusut selama 17 bulan berturut-turut pada bulan Juni 2021. Ini terjadi karena pandemi Covid-19 mengurangi permintaan di dalam dan luar negeri, menggarisbawahi momentum lesu untuk ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.
Pekan lalu, emas di India dijual dengan harga premium untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan. Hal ini terjadi karena permintaan naik setelah pembatasan untuk memerangi gelombang kedua virus corona sedikit dilonggarkan.
Selanjutnya: Bursa Asia bergerak mixed pada perdagangan awal pekan ini (5/7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News