kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas spot turun setelah terbang tinggi, mampukah mendekati rekor US$ 1.900?


Kamis, 23 Juli 2020 / 07:14 WIB
Harga emas spot turun setelah terbang tinggi, mampukah mendekati rekor US$ 1.900?


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas spot turun tipis setelah kemarin melesat ke rekor baru lagi untuk tahun ini. Pada Kamis (23/7) pukul 6.57 WIB, harga emas spot turun 0,10% ke US$ 1.869,61 per ons troi setelah kemarin melonjak 1,60% ke US$ 1.871,41 per ons troi.

Harga emas makin mendekati level tertinggi sepanjang masa, yakni US$ 1.900,20 per ons troi yang tercapai pada 5 September 2011.

Sementara harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus 2020 di Commodity Exchange berada di US$ 1.868 per ons troi, masih menguat dari penutupan perdagangan kemarin.

Baca Juga: Cetak rekor tertinggi baru, harga emas menuju US$ 1.900

Hari ini harga emas berjangka menguat 0,15% setelah kemarin menguat 1,15%. Bahkan, harga perak kemarin melonjak lebih dari 8% dalam sehari. Ini adalah kenaikan terbesar sejak Maret lalu. Kenaikan harga perak ini turut terimbas kenaikan harga emas.

"Ini adalah kondisi pasar musim panas yang memiliki likuiditas rendah. Harga lebih mudah diangkat, terutama ketika momentum memiliki penopang kuat," kata Ole Hansen, head of commodity strategy Saxo Bank kepada Bloomberg.

Hansen menambahkan bahwa semakin dekat harga emas dengan rekor tertinggi, akan makin mengarah ke sana harga emas. "Harga emas bisa menguji level tersebut dalam waktu yang tidak lama," imbuh dia.

Baca Juga: Gelontoran stimulus dongkrak harga perak sentuh level tertingginya dalam enam tahun

Carsten Fritsch, analis Commerzbank mengatakan bahwa arah harga emas masih akan naik. "Akan ada penurunan di sana sini, tapi ini hanya terjadi sesaat dan digunakan sebagai peluang beli," ujar Fritsch.

Investor saat ini dihadapkan pada tensi hubungan Amerika Serikat (AS) dan China yang memanas, setelah AS memaksa penutupan konsulat China di Houston.

Adrian Ash, direktur riset BullionVault mengatakan harga emas naik karena investor takut ketinggalan peluang. "Ini yang menyebabkan dana spekulasi membanjir ke emas, jauh lebih tinggi dari permintaan emas fisik Januari-Juni yang juga meningkat," kata Ash.

Tapi, analis melihat ada potensi penurunan harga emas dan perak selanjutnya meski tidak akan terlalu dalam.

Baca Juga: Harga emas melonjak 1% di tengah pelemahan indeks dolar dan banjir stimulus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×