Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga emas terus mencetak rekor baru, melonjak ke puncak tertinggi dalam sembilan tahun terakhir pada Rabu (22/7) karena eskalasi ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China memicu permintaan safe haven.
Harga emas spot mencapai level tertinggi sejak September 2011 di awal perdagangan, dengan berada di posisi US$ 1.865,35 per ons troi. Sedang pada pukul 22.27 WIB, harga emas naik 1% menjadi US$ 1.859,86 per ons troi.
Sementara harga emas berjangka AS mendaki 0,7% ke level US$ 1.856,90 per ons troi.
Baca Juga: Harga emas melonjak 1% di tengah pelemahan indeks dolar dan banjir stimulus
"Harga emas mengalami percepatan yang lebih tinggi dan itu terutama karena ketegangan geopolitik AS dengan China. Tampaknya tidak ada akhir yang terlihat untuk eskalasi ini," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior OANDA.
"Dan, itu akan merusak sentimen ketika negara-negara terbesar di dunia terus bertengkar," ujar dia kepada Reuters.
AS memerintahkan China untuk menutup Konsulat Jenderal di Houston. Sebagai pembalasan, sumber Reuters mengatakan, China sedang mempertimbangkan untuk menutup Konsulat Jenderal AS di Wuhan.
Ketegangan antara kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut kemungkinan akan semakin memperburuk prospek ekonomi global, saat mereka berada di bawah pengaruh pandemi virus corona baru.
Baca Juga: Harga emas 24 karat Antam hari ini melompat Rp 19.000, Rabu 22 Juli 2020
Suku bunga rendah dan gelombang stimulus untuk melindungi ekonomi terhadap pandemi telah mendorong harga emas, yang banyak digunakan sebagai asuransi terhadap peningkatan ketidakpastian.
Harga emas sudah melejit hingga 22,6% sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News