Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas melemah pada Rabu (12/2), setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan, meningkatkan peluang The Fed mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
Namun, emas berhasil memangkas sebagian besar kerugiannya karena investor tetap waspada terhadap ketegangan perang dagang global.
Baca Juga: Harga Emas Tergelincir dari Puncak, Pasar Merespons Pidato Ketua Fed
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$2.893,87 per ons troi pada pukul 09:58 ET (14:58 GMT). Sementara kontrak emas berjangka AS turun 0,4% ke $2.920,60.
Sebelumnya, harga emas sempat anjlok lebih dari 1% setelah laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS menunjukkan kenaikan 0,5% pada Januari, lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Data ini memperkuat pandangan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga di tengah ketidakpastian ekonomi yang meningkat.
"Dengan data CPI yang lebih tinggi dari perkiraan, pasar emas mendapat tekanan. Harapan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat kini telah sirna," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 8.000 Rabu (12/2/2025)
Suku bunga yang lebih tinggi cenderung melemahkan daya tarik emas karena emas tidak memberikan imbal hasil bunga.
Namun, meskipun tekanan dari ekspektasi suku bunga tinggi membebani emas, kekhawatiran perang dagang tetap menjadi faktor utama yang mendukung harga, menurut Peter Grant, Wakil Presiden dan Analis Senior di Zaner Metals.
Kekhawatiran Perang Dagang
Investor tetap berhati-hati menyikapi langkah Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif baja dan aluminium hingga 25% awal pekan ini.
Kini, penasihat ekonomi Trump sedang merampungkan rencana tarif balasan terhadap negara-negara yang mengenakan bea masuk pada produk AS.
Baca Juga: Cuan 35,24% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kena Abrasi (12 Februari 2024)
Harga emas telah mendekati rekor US$3.000 per ons troi, didorong oleh ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan perdagangan AS. Namun, analis juga mengingatkan adanya potensi koreksi harga.
"Meskipun ada sedikit aksi jual, bahkan jika emas turun beberapa ratus dolar dari level $3.000, itu bukan sesuatu yang mengkhawatirkan," ujar Daniel Pavilonis, Analis Pasar Senior di RJO Futures.
"Dengan inflasi yang masih tinggi, utang yang meningkat, dan ketegangan geopolitik, investor tetap terdorong untuk berinvestasi dalam emas."
Logam Mulia Lainnya
Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan beragam: harga perak turun 0,7% menjadi US$32,05 per ons troi, paladium turun 0,3% menjadi US$973,11 per ons troi, dan platinum naik 0,7% menjadi US$990,10 per ons troi.
Selanjutnya: Upaya BNI Bantu Nasabah Mengelola Investasi Tahun 2025
Menarik Dibaca: Mama's Choice Luncurkan Varian Rasa Pasta Gigi Anak Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News