kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 15.520   70,00   0,45%
  • IDX 7.649   21,99   0,29%
  • KOMPAS100 1.191   3,68   0,31%
  • LQ45 949   0,60   0,06%
  • ISSI 231   1,38   0,60%
  • IDX30 486   0,61   0,12%
  • IDXHIDIV20 584   0,36   0,06%
  • IDX80 136   0,39   0,29%
  • IDXV30 142   0,69   0,49%
  • IDXQ30 162   0,37   0,23%

Harga Emas Spot Terus Menguat Rabu (16/10), Saham dan Imbal Hasil Obligasi Melemah


Rabu, 16 Oktober 2024 / 16:46 WIB
Harga Emas Spot Terus Menguat Rabu (16/10), Saham dan Imbal Hasil Obligasi Melemah
ILUSTRASI. Emas batangan. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga emas memperpanjang kenaikannya ke sesi kedua pada Rabu (16/10), didorong oleh pelemahan di pasar saham dan imbal hasil obligasi.

Sementara para pedagang menanti data ekonomi Amerika Serikat (AS) untuk menentukan jadwal potensi penurunan suku bunga oleh The Fed.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,6% menjadi US$2.676,63 per ons troi pada pukul 08.32 GMT, hanya sekitar US$9 di bawah rekor tertinggi yang dicapai bulan lalu sebesar US$2.685,42. Sementara itu, emas berjangka AS naik 0,5% menjadi US$2.693,30.

Baca Juga: Diminati Pasar Amerika-China, Ekspor Industri Perhiasan Mendekati USD 4 Juta

Giovanni Staunovo, analis di UBS mengatakan, "Pasar emas tampaknya ingin mencapai rekor tertinggi, dengan harga saat ini sedikit di bawah rekor akhir September. Dukungan datang dari lingkungan risiko yang rendah, dengan pasar saham turun."

Emas sebagai aset safe haven cenderung menjadi pilihan investasi utama dalam lingkungan suku bunga rendah serta selama ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik.

Soni Kumari, Commodity Strategist di ANZ menambahkan, "Ketidakpastian seputar pemilihan umum AS dan ketegangan geopolitik juga akan mendukung emas ke depannya."

Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 3,33%, Silakan Anda Cermati (16 Oktober 2024)

Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam lebih dari satu minggu, yang membuat emas tanpa imbal hasil lebih menarik.

Para pelaku pasar menunggu data ekonomi AS seperti penjualan ritel, produksi industri, dan klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada Kamis.

Menurut Staunovo dari UBS, "Emas membutuhkan data yang lebih kuat dari perkiraan untuk mengubah arah penurunan suku bunga, tetapi ini masih bisa mendorong permintaan investasi dan menggerakkan harga ke rekor tertinggi dalam beberapa bulan mendatang."

Presiden The Fed Bank of San Francisco Mary Daly mengatakan bahwa bank sentral masih berencana untuk melakukan lebih banyak pemotongan tahun ini selama data sesuai dengan ekspektasi.

Baca Juga: Harga Emas Berpotensi Naik 10% Tahun Depan, Bisa Capai US$ 2.971,40

Dalam pertemuan tahunan London Bullion Market Association, para delegasi memperkirakan bahwa harga emas akan naik menjadi US$2.941 dalam 12 bulan ke depan dan harga perak akan melonjak menjadi US$45 per ons troi.

Harga perak spot naik 1,1% menjadi US$31,82, sedangkan platinum naik 1,4% menjadi US$997,45, dan palladium naik hampir 1% menjadi US$1.018,00.

Bursa Berjangka Guangzhou (GFEX) akan meluncurkan kontrak berjangka platinum dan palladium pada kuartal pertama 2025, menurut dewan produsen.

Selanjutnya: Aturan BMAD Terbit, Asaki Optimistis Utilisasi Produksi Keramik RI Segera Melesat

Menarik Dibaca: Instrumen Investasi Risk-On Mulai Menggeliat, Uptober Akan Segera Terjadi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×