Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga emas menuju ke pekan terbaiknya dalam lebih dari dua tahun. Hal ini seiring harapan Federal Reserve (The Fed) mungkin bersikap lebih tenang di tengah tanda-tanda pendinginan inflasi.
Jumat (11/11), pukul 17.15 WIB, harga emas spot naik 0,4% ke US$ 1.762,19 per ons troi, setelah reli lebih dari 2% pada hari Kamis (10/11), yang dipicu data harga konsumen Amerika Serikat (AS) yang naik kurang dari yang diharapkan pada bulan Oktober.
Setali tiga uang, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2022 naik 0,7% menjadi US$ 1.765,40 per ons troi.
"Angka CPI yang lebih lemah dari perkiraan kemarin telah mengubah narasi ketika datang ke imbal hasil, bersama dengan perubahan penting yang telah kita lihat dari pembicara The Fed baru-baru ini," kata Michael Hewson, Chief Market Analyst CMC Markets UK.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Terbang Tinggi, Potensi Tekor Sepekan Cuma 6,92%
Dengan posisi saat ini, harga emas telah melonjak sekitar 5% di pekan ini, dan para pedagang sekarang melihat peluang 71,5% dari kenaikan suku bunga AS sebesar 50 basis poin pada pertemuan The Fed di bulan Desember.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih kecil meningkatkan sentimen.
"Seiring dengan terobosan teknis di atas level tertinggi Oktober, kemungkinan emas mencapai US$ 1.800 menjadi jauh lebih mungkin," kata Hewson, menambahkan bahwa perdagangan kemungkinan akan tetap berombak dan dolar AS bisa melemah lebih jauh dari sini.
Indeks dolar memperpanjang penurunannya, jatuh ke level terendah dalam hampir tiga bulan, membuat emas lebih menarik bagi pembeli luar negeri.
Baca Juga: Harga Emas Naik Pada Perdagangan Jumat (11/11) Pagi
Imbal hasil US Treasury 10 tahun turun ke level terendah satu bulan pada hari Kamis. Harga emas dan imbal hasil Treasury bergerak berlawanan arah.
Di sisi teknis, emas diperdagangkan di atas MA 50 hari dan 100 hari, yang dianggap sebagai sinyal bullish oleh para pedagang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News