kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Spot Melemah Tipis ke US$ 1.808,6 Per Ons Troi, Dolar AS Kembali Perkasa


Senin, 16 Mei 2022 / 13:31 WIB
Harga Emas Spot Melemah Tipis ke US$ 1.808,6 Per Ons Troi, Dolar AS Kembali Perkasa
ILUSTRASI. harga emas koreksi tipis


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas spot turun tipis dalam perdagangan berombak di awal pekan ini. Tekanan datang setelah dolar Amerika Serikat (AS) kian perkasa.

Namun, koreksi harga emas spot tertahan oleh penurunan imbal hasil US Treasury tenor acuan 10 tahun. Alhasil, harga emas masih berada di atas level dukungan psikologis utama yakni di kisaran US$ 1.800 per ons troi.

Senin (16/5) pukul 13.00 WIB, harga emas spot melemah 0,1% ke US$ 1.808,61 per ons troi. Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni 2022 turun 0,2% ke US$ 1.804,80 per ons troi.

"Dengan US$ 1.800 menjadi angka bulat yang besar, wajar jika memberikan beberapa tingkat dukungan karena beberapa (pedagang) mencoba untuk berani dan membeli penurunan, sementara yang lain menutup posisi pendek yang menguntungkan," kata Senior Market Analyst City Index Matt Simpson.

Menandai penurunan mingguan keempat berturut-turut, harga emas pada hari Jumat turun lebih dari 1% menjadi US$ 1.798,86 per ons troi, sebelum ditutup pada US$ 1.811,15 per ons troi.

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik dari Posisi Terendah 3 Bulan Karena Lonjakan Dolar Melambat

"Tapi itu tidak terlihat bagus untuk bug emas sekarang. Bahkan jika kita melihat pemantulan dari US$ 1.800, momentum jelas mendukung penurunan lebih lanjut," kata Simpson.

Kekhawatiran seputar pertumbuhan global membantu keperkasaan dolar yang memulai minggu ini dari level tertinggi 20 tahun terhadap mata uang lainnya, dan membuat emas, aset safe-haven saingannya kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Inflasi perlu bergerak lebih rendah untuk "beberapa bulan" sebelum pejabat Federal Reserve dapat dengan aman menyimpulkan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya, kata presiden The Fed Cleveland Loretta Mester pada hari Jumat (13/5).

Dia menambahkan, akan siap untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang lebih cepat pada pertemuan The Fed di bulan September jika data inflasi tidak menunjukkan perbaikan.

Meskipun dilihat sebagai lindung nilai inflasi, emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga jangka pendek AS dan imbal hasil obligasi, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×