kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Spot Koreksi ke US$ 1.814,08 Per Ons Troi Pada Pagi Ini (17/1)


Senin, 17 Januari 2022 / 08:41 WIB
Harga Emas Spot Koreksi ke US$ 1.814,08 Per Ons Troi Pada Pagi Ini (17/1)
ILUSTRASI. kilau emas memudar setelah imbal hasil US Treasury melonjak


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas melemah pada awal perdagangan hari ini, setelah imbal hasil US Treasury naik karena sinyal hawkish dari Federal Reserve dan pasar mulai memperhitungkan pengurangan neraca yang lebih cepat dari yang diantisipasi.

Senin (17/1) pukul 08.10 WIB, harga emas spot turun 0,2% ke US$ 1.814,08 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka turun tipis 0,1% menjadi US$ 1.815,00 per ons troi.

Sentimen negatif bagi emas datang usai imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun melayang di dekat posisi tertinggi dalam dua tahun yang dicapai pada pekan sebelumnya.

Hal tersebut terjadi usai Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) siap untuk memulai kebijakan moneter yang lebih ketat. Sementara pejabat The Fed lainnya juga mengisyaratkan bahwa bank sentral bersiap untuk mulai menaikkan suku bunga pada bulan Maret.

Baca Juga: Volume Penjualan Emas Antam (ANTM) Naik Hingga 33% di Tahun 2021

Emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, tetapi komoditas logam mulia ini sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu, pembuat kebijakan Bank of Japan sedang memperdebatkan seberapa cepat mereka dapat mulai mengirim sinyal kenaikan suku bunga dalam pertemuan minggu ini.

Pasar kini menanti data dari China yang akan dirilis pada hari ini yang diperkirakan menunjukkan penjualan ritel dan output industri melambat lebih lanjut pada bulan Desember.

Pembelian emas fisik tersendat di India pada minggu lalu, karena harga naik dan meningkatnya kasus virus corona mendorong konsumen untuk menunda pembelian. Sementara permintaan di konsumen utama China stabil saat perayaan Tahun Baru Imlek mendekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×