Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diperdagangkan datar pada awal perdagangan Asia, Selasa (12/10). Dolar Amerika Serikat (AS) bertahan kuat di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mengumumkan pengurangan pembelian obligasi bulan depan.
Melansir Reuters pukul 08.49 WIB, harga emas spot tidak berubah pada US$1.753,77 per ons troi pada pukul 0123 GMT. Sementara harga emas berjangka AS sedikit berubah pada US$1.754,90.
Dolar melayang mendekati level tertinggi satu tahun yang disentuh bulan lalu di tengah melonjaknya harga energi dan ekspektasi bank sentral AS akan segera memulai normalisasi kebijakan.
Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 912.000 per gram pada hari ini (12/10)
Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang kemungkinan dari stimulus yang meluas. Tapering The Fed dapat mengatasi kedua kondisi tersebut, mengurangi daya tarik emas batangan.
Kepala ekonom Bank Sentral Eropa Philip Lane mengatakan pada hari Senin, pertarungan inflasi saat ini di zona euro bukanlah pemicu untuk tindakan kebijakan moneter karena pertumbuhan harga jasa dan upah tetap lemah.
Nornickel Rusia, produsen paladium terbesar di dunia, telah memangkas perkiraan defisit untuk pasar paladium global tahun ini dan tahun depan karena pemulihan yang lesu dari sektor otomotif, seorang eksekutif senior mengatakan kepada Reuters.
Di tempat lain, harga perak spot turun 0,2% menjadi US$22,52 per ons troi dan sementara platinum turun 0,5% menjadi US$1.003,87.
Harga palladium turun 0,4% menjadi US$2.103,16, setelah mencapai level tertinggi sejak 10 September di US$2.182,67 pada hari Senin.
Baca Juga: IHSG potensial ke 6.500, simak rekomendasi saham untuk trading Selasa (12/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
