Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas ditutup menguat pada Rabu (17/3) setelah Federal Reserve menegaskan kembali kebijakan moneter akomodatifnya untuk beberapa waktu mendatang yang akhirnya menyeret dolar Amerika Serikat (AS).
Harga emas spot ditutup menguat 0,8% ke level US$ 1.745,33 per ons troi. Emas bahkan sempat melesat 1,2% sebelum akhirnya memperkecil penguatan di akhir perdagangan.
Berbeda, harga emas berjangka kontrak pengiriman April 2021 ditutup melemah 0,2% ke level US$ 1.727,10 per ons troi.
Sentimen utama yang menggerakkan harga emas spot datang setelah The Fed mengulangi janjinya untuk menjaga suku bunga acuan mendekati nol selama beberapa tahun mendatang.
Bank sentral AS ini memprediksi ekonomi tumbuh 6,5% di tahun ini, terbesar sejak 1984. Sementara itu, pengangguran bisa turun menjadi 4,5% di akhir tahun 2021.
Baca Juga: Wall Street ditopang proyeksi ekonomi The Fed, Dow Jones dan S&P 500 cetak rekor lagi
"Salah satu jalan keluar bagi emas adalah karena The Fed melihat pertumbuhan ekonomi, inflasi dan lapangan kerja sebelum akhirnya pindah ke tingkat kenaikan dan bukan prakiraan dan seharusnya ini mendukung emas dalam waktu dekat," kata Edward Moya, market senior analyst di OANDA.
Pernyataan The Fed juga membuat dolar AS turun 0,5%. Pelemahan the greenback membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Tetapi yield US Treasury yang tak terkesan dengan pernyataan The Fed masih bergerak di sekitar level tertingginya. "Ini bisa mendukung pergerakan dolar dan menutup reli emas," kata Tai Wong, trader BMO yang berada di New York
Yield obligasi AS tenor panjang tetap tinggi setelah The Fed memproyeksikan lonjakan pertumbuhan ekonomi tanpa kenaikan suku bunga hingga tahun 2023.
Selanjutnya: Harga nikel terus menurun, ternyata ini penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News