Reporter: Handoyo, Yudho Winarto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas mulai bergerak naik. Mengutip Bloomberg, Senin (5/10) pukul 16.10 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.900,83 per ons troi, naik 0,05% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Pergerakan emas spot ini dipengaruhi ketidakpastian politik yang dipicu kondisi kesehatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah dinyatakan positif Covid-19 pean lalu.
Dokter yang merawat Trump mengirimkan sinyal yang bertentangan tentang parahnya kondisinya pada hari Minggu, beberapa jam sebelum presiden mengejutkan para pendukung yang berkumpul di luar rumah sakit dengan iring-iringan mobil dadakan.
Baca Juga: Cara mudah menukar sampah jadi tabungan emas di Pegadaian
Di sisi lain, pertumbuhan pekerjaan AS melambat lebih dari yang diharapkan pada bulan September dan lebih dari 300.000 orang Amerika kehilangan pekerjaan mereka secara permanen, menggarisbawahi perlunya stimulus fiskal tambahan untuk membantu pemulihan ekonomi.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada hari Minggu bahwa dia tidak secara khusus ingin periode transisi Brexit berakhir tanpa kesepakatan perdagangan baru tetapi percaya bahwa Inggris dapat hidup dengan hasil seperti itu.
Indeks dolar turun 0,1% terhadap saingannya, sementara saham berjangka AS naik di tengah harapan bahwa Trump dapat keluar dari rumah sakit di kemudian hari.
Spekulan mengurangi posisi bullish mereka di emas COMEX dan meningkatkannya dalam kontrak perak dalam seminggu hingga 29 September, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) mengatakan pada hari Jumat.
Baca Juga: Rincian harga emas hari ini logam mulia Antam di Pegadaian, Senin 5 Oktober 2020
Kepemilikan di SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, turun 0,05% menjadi 1.275,60 ton pada hari Jumat.
Di tempat lain, harga perak naik 0,8% menjadi US$ 23,89 per ons troi, platinum turun 0,1% menjadi US$ 881,51, dan paladium sedikit berubah pada US$ 2.307,64.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News