Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEATLE/LONDON. Harga emas kian mahal saja. Minggu ini, kontrak harga emas melonjak menembus rekor untuk yang ketiga kalinya. Rupanya, investor ramai-ramai memburu emas sebagai aset teraman seiring dengan terjadinya guncangan finansial. Tahun ini, harga emas sudah melesat 17%.
"Harga emas semakin naik. Saat ini kita sudah berada pada titik di mana pelaku pasar cemas dengan ketidakstabilan yang terjadi di asar finansial. Emas akan menjadi aset pilihan ketika investor mencari safe havens," papar Adam Klopfenstein, senior market strategist Lind-Warldock di Chicago.
Kemarin (18/9) di pasar Comex New York, kontrak harga emas untuk pengantaran Desember naik US$ 3,70 atau 0,3% dan ditutup pada posisi US$ 1.277,50 per troy ounce. Sebelumnya, kontrak harga emas sudah menembus rekor baru di posisi US$ 1,284,40.
Sementara itu, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat tembus rekor di level US$ 1.282,97. Terkait hal itu, Goldman Sachs Group Inc menekankan lagi prediksinya untuk harga emas yang akan menembus US$ 1.300 dalam enam bulan ke depan.
Kenaikan juga dialami perak yang meroket 24% di 2010. Kontrak harga perak untuk pengantaran Desember naik 4,5 sen atau 0,2% dan bertengger di posisi US4 20,816 per troy ounce. Ini merupakan harga penutupan paling tinggi dan kontrak paling aktif diperdagangkan sejak 16 Oktober lalu. Sebelumnya, harga perak mencapai harga harian tertinggi di posisi US$ 21,025.
"Pada saat harga emas memiliki tren naik, pada titik yang sama, investor akan membeli perak yang harganya relatif murah. Investor bisa mendapatkan banyak keuntungan dari pergerakan spekulatif perak dan kondisi itu bisa bertahan sampai beberapa bulan ke depan," jelas Jesper Dannesboe, senior commodity strategist Societe Generale SA di London.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News