Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat cenderung mendatar di awal perdagangan Jumat (11/12). Dalam tiga hari perdagangan terakhir hingga hari ini, harga emas bergerak di rentang sempit.
Jumat (11/12) pukul 7.04 WIB, harga emas spot naik tipis 0,07% ke US$ 1.837,83 per ons troi dari posisi kemarin pada US$ 1.836,57 per ons troi. Sedangkan harga emas kontrak pengiriman Februari 2021 di Commodity Exchange berada di US$ 1.840,10 per ons troi, menguat 0,15% ketimbang harga kemarin.
Dalam sepekan, harga emas cenderung datang. Akhir pekan lalu, harga emas spot berada di US$ 1.838,86 per ons troi, tidak jauh dari posisi terakhir. Harga emas kontrak Februari juga berada di US$ 1.840 per ons troi, hampir sama dengan posisi sekarang.
"Kegagalan teknis di atas US$ 1.850 membuat pembeli kurang agresif," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO kepada Reuters.
Baca Juga: Pegadaian bukukan kenaikan omzet 17,07% hingga September 2020
Harga emas hari ini naik tipis setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa klaim pengangguran naik jauh lebih tinggi daripada prediksi awal. "Ke depan, emas sedang mencari kisaran yang nyaman dengan prospek kenaikan yang mulus secara keseluruhan," imbuh Wong.
Sementara European Sentral Bank (ECB) kembali melonggarkan kebijakan dan menjaga pemerintah, biaya pinjaman perusahaan pada rekor terendah. Ini adalah upaya bank sentral Eropa untuk membantu ekonomi zona euro yang menderita akibat gelombang kedua pandemi. Tapi "ada beberapa kekecewaan dengan ekspektasi bahwa mereka (ECB) akan memperpanjang program bukan sembilan, tapi 12 bulan," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
Moya menambahkan, banyak investor lebih berhati-hati menjelang liburan, "Anda akan melihat pergerakan yang lebih tidak menentu karena volume yang tidak stabil," ujar Moya.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, telah meningkat sekitar 21% sepanjang tahun ini yang didukung oleh stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dikeluarkan di seluruh dunia pada tahun 2020.
Baca Juga: Wall Street tertekan lonjakan klaim pengangguran AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News