kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street tertekan lonjakan klaim pengangguran AS


Jumat, 11 Desember 2020 / 05:49 WIB
Wall Street tertekan lonjakan klaim pengangguran AS
ILUSTRASI. Wall Street cenderung tertekan akibat lonjakan klaim pengangguran mingguan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street cenderung tertekan akibat lonjakan klaim pengangguran mingguan. Investor juga mencari sinyal kemajuan dalam pembicaraan stimulus fiskal untuk mendukung ekonomi.

Dow Jones Industrial Average turun 69,55 poin atau 0,23% menjadi 29.999,26. Indeks S&P 500 melemah tipis 4,72 poin, atau 0,13%, menjadi 3.668,1. Nasdaq Composite masih menguat 66,86 poin, atau 0,54%, menjadi 12.405,81.

Klaim pengangguran awal mingguan melonjak 137.000 menjadi 853.000, jauh di atas ekspektasi untuk 725.000. Klaim ini pun merupakan level tertinggi sejak pertengahan September dan menggarisbawahi perlunya langkah-langkah stimulus baru untuk mendukung ekonomi.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pembicaraan antara senator Republik dan Demokrat tentang bantuan Covid-19 membuat banyak kemajuan dengan lebih banyak diskusi diharapkan pada hari itu.

Baca Juga: Turun tipis 0,18%, Trimegah Sekuritas prediksi IHSG masih dalam tren bullish

"Ketidakpastian seputar timeline dan besarnya paket akan menjadi hambatan sehari-hari dengan momen-momen yang volatile untuk sementara," kata Keith Buchanan, manajer portofolio senior di Globalt Investments di Atlanta kepada Reuters.

Dia menambahkan, jika ini berlanjut, pasar saham akan menguji optimisme dengan memandang outlook di luar kondisi yang sulit sekarang ini.

Indeks energi S&P ditutup pada level tertinggi enam bulan karena harga minyak mentah Brent melonjak di atas US$ 50 per barel untuk pertama kalinya sejak awal Maret. Indeks sektor energi telah melonjak 36,2% pada kuartal ini dan memiliki kinerja terbaik dari 11 sektor S&P utama. Investor sudah mengincar saham-saham yang dapat mengambil keuntungan dari pembukaan kembali ekonomi.

Baca Juga: Kurs rupiah menguat tetapi rawan berbalik melemah

Pemulihan pasar tenaga kerja yang goyah dan lonjakan infeksi Covid-19 baru-baru ini telah menambah tekanan pada pembuat kebijakan untuk membuat paket penyelamatan lain. Sebagian besar bantuan keuangan pemerintah untuk orang Amerika dan bisnis telah mengering. Tapi, Ketua DPR Nancy Pelosi mengangkat kemungkinan pembicaraan dapat berlarut-larut hingga Natal.

Yang juga menjadi fokus adalah pertemuan penasihat luar untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) di kemudian hari, untuk memutuskan apakah akan merekomendasikan badan tersebut untuk mengizinkan vaksin Covid-19 Pfizer Inc. untuk penggunaan darurat. Beberapa pejabat mengatakan vaksinasi bisa dimulai secepatnya akhir pekan ini jika FDA menyetujui.

Harga emas spot turun 0,16% pada perdagangan Kamis ke US$ 1.836,57 per ons troi. Harga emas kontrak Februari 2021 melemah tipis 0,06% ke US$ 1.837,40 per ons troi.

Sedangkan harga minyak WTI kontrak Januari 2021 melonjak 2,77% ke US$ 46,78 per barel. Harga minyak brent kontrak pengiriman Februari 2021 juga naik 2,84% ke US$ 50,25 per barel.

Baca Juga: Perusahaan global berlomba mencari dana di tengah reli pasar saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×