Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik lebih tinggi pada hari Senin (1/3), pulih dari level terendah delapan bulan pada sesi sebelumnya. Melemahnya dolar mengangkat daya tarik emas.
Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 1.739,31 per ons troi pada 0108 GMT, setelah mencapai level terendah sejak Juni pada US$ 1.716,85 pada hari Jumat. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi US$ 1.736,10.
Dolar tergelincir dari level tertinggi satu minggu di sesi sebelumnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Bursa Australia melompat 1,5%, negeri Kanguru itu beringsut normal sebelum pandemi
Bullion, bagaimanapun, membukukan penurunan bulanan terburuk sejak November 2016 pada bulan Februari karena kenaikan yield US Treasury, meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan paket bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun pada Sabtu pagi.
Penurunan pasar obligasi global menyebabkan imbal hasil obligasi AS, Jerman, dan Australia berakhir pada Februari dengan kenaikan bulanan terbesar dalam beberapa tahun.
Pemerintah AS pada hari Sabtu mengesahkan vaksin Covid-19 dosis tunggal Johnson & Johnson, menyiapkan vaksin untuk persetujuan tambahan di seluruh dunia.
Spekulan menurunkan posisi bullish mereka dalam kontrak emas dan perak COMEX dalam seminggu hingga 23 Februari, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) mengatakan pada hari Jumat.
Baca Juga: Bursa Asia bergerak naik Senin (1/3), pasar obligasi tengah tenang
Permintaan emas fisik di India mendapatkan momentum minggu lalu karena pembeli ritel dan perhiasan naik emas di dekat harga terendah delapan bulan, sementara Singapura terus menunjukkan minat yang stabil untuk emas dan perak.
Di tempat lain, harga perak naik 0,3% menjadi $ 26,71 per ons troi, paladium naik 1% pada US$ 2.340,69, dan platinum naik 1,1% menjadi US$ 1.202,00.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News