Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga emas naik tipis pada hari Jumat (3/4) kemarin. Setelah data mengecewakan non-farm payroll AS yang memperbesar dampak virus corona terhadap ekonomi. Sementara, penguatan dolar AS membatasi kenaikan emas lebih tinggi lagi.
Melansir CNBC, emas spot naik 0,4% menjadi US$ 1.619,40 per ons troi. Sedangkan, emas berjangka AS naik 0,5% menetap pada level US$ 1.645,70 per ons troi.
"Emas berada posisi wait and see terhadap seberapa buruk ekonomi global dan berapa lama kondisi seperti ini berlangsung,” kata Edward Moya, analis di broker OANDA.
Baca Juga: Analis sebut harga emas Antam bisa sentuh level Rp 1 juta
Asal tahu, angka payroll AS jatuh ke 701.000 pada bulan Maret, menandai laporan pekerjaan terburuk sejak 2009, sementara tingkat pengangguran melonjak menjadi 4,4%.
Sebagai sektor bisnis dan pabrik terluka, imbas dari langkah-langkah ketat untuk mengendalikan wabah virus corona melukai bisnis dan pabrik. Situasi ini mengonfirmasikan resesi sedang berlangsung.
Dolar AS menguat di hadapan sekeranjang mata uang utama dunia lainnya. Melaju menuju kenaikan mingguan lebih dari 2% karena kekhawatiran resesi global semakin meningkat.
Baca Juga: Dolar is the king, rupiah bakal lanjut tertekan di kuartal II-2020
"Sebagian besar pedagang akan mengharapkan emas menjadi lebih tinggi" setelah data daftar gaji, kata Moya. "Masalah emas adalah bahwa berkurangnya pasokan dan dolar terus menggiling lebih tinggi.
"Pada akhirnya emas akan bersinar dari semua stimulus fiskal dan moneter yang dipompa ke pasar secara global," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News