Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dinilai akan tetap mencatatkan keuntungan di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini. Director of Investor Relations HRTA Thendra Crisnanda mengatakan, pihaknya diuntungkan oleh 2 hal utama di tahun 2023.
Pertama, HRTA diuntungkan dengan adanya penurunan tren suku bunga di akhir tahun 2023. Menurut Thendra, harga emas saat ini terus menguji level tertinggi, sehingga ini menguntungkan HRTA dari segi bisnis.
Melansir Trading Economics, Minggu (14/5), harga emas saat ini berada di level US$ 2.010 per ons troi.
“Setiap adanya penurunan tingkat suku bunga, dampaknya positif pada penghematan biaya bunga HRTA,” ujarnya dalam diskusi daring “Solid 1Q23 Performance in the Midst of Uncertainty”, Jumat (14/5).
Baca Juga: Hingga Mei 2023 Total Bangun (TOTL) Raih Kontrak Baru Sebesar Rp 619 Miliar
Kedua, pergeseran outlook untuk pasar emas saat ini yang sudah sangat berbeda dengan 10 tahun yang lalu. Pada 10 tahun yang lalu, kata Thendra, harga emas cenderung stagnan, karena tidak ada aliran dana di pasar yang mengalir ke aset emas.
Namun, dengan adanya beberapa faktor ketidakpastian pasar hari ini, harga emas menjadi terdorong untuk dinilai sebagai salah satu aset investasi.
“Akibatnya, permintaan emas secara fisik datang dari seluruh bank sentral di dunia, terutama Bank of China yang paling banyak mengakumulasi emas,” tuturnya.
Thendra mengatakan, HRTA punya positioning yang unik, karena saat ini menjadi pemain paling terintegrasi dari sisi hulu ke hilir bisnis emas. Di sisi hulu, HRTA punya fasilitas pemurnian logam berharga, pembuatan perhiasan emas dan emas batangan.
“Pabrik pembuatan perhiasan emas dan emas batangan HRTA ada 4 dengan kapasitas produksi setara dengan 30 ton per tahun,” tuturnya.
Di sisi hilir, HRTA punya jaringan distribusi yang luas, dengan jumlah toko emas terbanyak di Indonesia.
“Per bulan Maret 2023, HRTA punya 80 cabang toko emas di seluruh Indonesia. HRTA juga sudah memiliki kerjasama dengan 80 grosir dan 900 toko retail di seluruh Indonesia,” paparnya.
Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza C Suryanata mengatakan, saat ini dunia tengah dilanda isu resesi, sehingga emas menjadi diburu untuk menjadi aset safe haven.
Baca Juga: PP Presisi (PPRE) Incar Pertumbuhan Nilai Kontrak Baru hingga 33% Selama 2023
“Namun, ketika perekonomian membaik dan tingkat suku bunga juga sudah menurun, emas akan diuntungkan dari sisi pembelian dalam bentuk perhiasan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Senior Information Investment Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta melihat, kinerja HRTA tahun 2023 akan positif, mengingat ada tren kenaikan harga emas dunia. Hal itu juga berpengaruh pada pergerakan saham HRTA di tahun ini.
Sebab, kondisi global diselimuti ketidakpastian dan peningkatan probabilitas akan terjadinya resesi global.
“Instrumen emas menjadi pilihan aset safe haven bagi para investor di tengah ketidakpastian ini. Para investor ini pun melakukan akumulasi emas dan mengurangi investasi di aset berisiko,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (14/5).
Sebagai informasi, HRTA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,12 triliun di kuartal I 2023, naik 53,84% dari Rp 1,37 triliun di kuartal I 2022.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh volume penjualan dalam emas murni yang meningkat sebesar 39,82% secara tahunan menjadi 2,16 ton di kuartal I 2023 dari 1,55 ton di kuartal I 2022.
ASP (average selling price) tumbuh 10,68% secara tahunan menjadi Rp 970.295 di kuartal I 2023 dari Rp 876.675 di kuartal I 2022.
Laba bersih turut bertumbuh sebesar 37,80% secara tahunan menjadi Rp 69,84 miliar di kuartal I 2023, sementara NPM berada pada level 3,30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News