Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat melandai di awal perdagangan hari ini, harga emas kembali melaju. Kamis (20/2) pukul 19.30 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.617,87 per ons troi. Menguat sebesar 0,38% dibanding hari sebelumnya. Tak berbeda, harga emas untuk pengiriman April 2020 di Commodity Exchange melesat 0,50% ke US$ 1.619,90 per ons troi.
Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, menyusutnya harga emas di siang tadi disebabkan oleh sikap pelaku pasar yang cenderung menunggu langkah People's Bank of China (PBoC). Kamis (20/2) PBoC akhirnya memberikan kepastian dengan menurunkan suku bunga pinjaman tenor 1 tahun (LPR) menjadi 4,05% dari yang sebelumnya 4,15%.
Sedang untuk tenor 5 tahun, PBoC memangkas sebesar 5 basis poin 4,75% dari sebelumnya sebesar 4,80%. “Langkah itu memberikan kepastian kepada investor terhadap perekonomian Cina yang terhambat oleh virus corona,” kata Ibrahim.
Baca Juga: Tingkat penjualan dan produksi emas beda jauh, begini pendapat Aneka Tambang (ANTM)
Langkah itu diambil oleh PBoC untuk mendongkrak aktivitas perekonomian melihat wabah virus corona yang masih menyebar. Meski wabah virus corona belum menunjukkan adanya tanda-tanda selesai, jumlah korban yang bertambah cenderung melambat.
Data Kamis (20/2), jumlah korban meninggal akibat virus corona mencapai 2.120 orang, sedang jumlah korban yang terinfeksi virus corona mencapai 76.262 di seluruh negara yang telah terpapar virus. “Meski jumlah korban per harinya menurun, masih ada kekhawatiran pelaku pasar,” kata Ibrahim.
Baca Juga: Siang ini, kilau harga emas makin memudar
Di samping dampak virus korona, Ibrahim melihat pergerakan harga emas juga turut dipengaruhi gejolak konflik di Timur Tengah yang kembali memanas. Ibrahim menambahkan, pelaku pasar akan cenderung memilih mengamankan asetnya ke safe haven yang minim risiko seperti emas bila perkembangan virus corona belum usai.