Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas menguat pada perdagangan hari ini karena dolar melemah setelah Federal Reserve memutuskan untuk mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada bulan Maret 2022 mendatang. Kini investor menunggu keputusan kebijakan dari bank sentral utama lainnya.
Kamis (16/12) pukul 15.45 WIB, harga emas spot naik 0,5% menjadi US$ 1.785,93 per ons troi. Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari melonjak 1,3% menjadi US$ 1.786,70 per ons troi.
"Setiap pelemahan dolar akan melihat kenaikan yang sesuai pada emas. Harapannya adalah untuk kembalinya stimulus fiskal dan moneter, jika pandangan ini tidak berubah maka akan masuk akal jika harga emas tetap di bawah US$ 1.800," kata Michael Langford, Direktur AirGuide.
Indeks dolar melemah dari posisi tertingginya dalam tiga minggu di sesi sebelumnya. Koreksi terjadi usai bank sentral AS mengatakan, akan membuka jalan bagi kenaikan suku bunga tiga perempat poin persentase pada akhir 2022. Hal tersebut dilakukan karena ekonomi mendekati posisi tenaga kerja penuh dan The Fed harus segera mengatasi inflasi yang semakin panas.
Baca Juga: Harga emas naik pada Kamis (16/12) pagi, investor menangkap nada hawkish The Fed
Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan, yang tidak dikenakan bunga.
Di sisi lain, pejabat European Central Bank (ECB) akan menunda Program Pembelian Darurat Pandemi bank sentral, tetapi investor akan melihat bagaimana Program Pembelian Aset yang berusia enam tahun dapat mengambil alih, meskipun kenaikan suku bunga masih jauh.
Sementara itu, data klaim pengangguran awal mingguan AS akan dirilis hari ini pada pukul 13.30 GMT.
"Data pengangguran tidak akan berdampak besar pada emas. Kami memiliki kebijakan moneter dari kawasan Eropa, sehingga dapat memberikan tekanan pada harga emas tetapi secara keseluruhan, sentimennya positif," kata Jigar Trivedi, analis komoditas di Anand Rathi Shares.
"Akhir tahun level resistensi untuk emas bisa berada di US$ 1.840-US$ 1.850," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News