Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas menguat pada perdagangan hari ini karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lemah melebihi tekanan dari lonjakan imbal hasil US Treasury yang meningkat dan kekhawatiran yang berkepanjangan atas kenaikan suku bunga yang lebih awal dari perkiraan.
Rabu (20/10), harga emas spot naik 0,4% menjadi US$ 1.775,21 per ons troi. Harga komoditas logam ini menguat 1,2% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya, sebelum menyerahkan sebagian besar kenaikan tersebut karena imbal hasil US Treasury menguat.
Di sisi lain, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2021 naik 0,3% menjadi US$ 1.776,20 per ons troi.
Pada hari ini, yield US Treasury tenor 10 tahun mendekati level tertinggi sejak 20 Mei, meningkatkan biaya peluang untuk menahan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Tapi mengimbangi yield US Treasury yang naik, indeks dolar AS sedikit berubah dan tidak jauh dari penutupan hari sebelumnya yang merupakan level terendah dalam hampir seminggu. The greenback yang lebih lemah membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Harga emas berbalik menguat dipicu pelemahan dolar AS
"Emas terus bertahan di sana dan segera setelah Federal Reserve membuat poros yang lebih hawkish, emas bisa mengabaikan inflasi yang lebih tinggi dan tren yang lebih rendah," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.
Jika inflasi terus meningkat pada kecepatan saat ini dalam beberapa bulan ke depan, pembuat kebijakan yakni The Fed mungkin perlu mengadopsi "respons kebijakan yang lebih agresif" di tahun depan, kata Gubernur The Fed Christopher Waller pada hari Selasa.
Meskipun inflasi yang terus-menerus akan menjadi risiko yang lebih besar bagi ekonomi AS selama tahun mendatang, mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan Federal Reserve akan menunggu hingga 2023 sebelum menaikkan suku bunga.
Emas sering dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, meskipun pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik.
Analis ANZ mengatakan dalam sebuah catatan bahwa meskipun selera risiko yang kuat membebani permintaan emas batangan, investasi ritel tetap kuat dan pengambilan fisik kuat selama musim festival, mendukung emas.
Baca Juga: Serangan bom tewaskan 13 personel militer Suriah
Di sisi lain, harga platinum naik 0,4% menjadi US$ 1.044,51 per ons troi dan paladium menguat 0,2% ke US$ 2.101,17 per ons troi.
"Posisi platinum terlihat lebih baik daripada paladium karena berbagai pendorong konsumsi - perhiasan dan industri," kata ANZ.
Sementara itu, harga perak spot naik 0,8% ke US$ 23,84 per ons troi.
Selanjutnya: Begini perkembangan 4 proyek strategis nasional hulu migas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News