kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas berbalik menguat dipicu pelemahan dolar AS


Rabu, 20 Oktober 2021 / 12:11 WIB
Harga emas berbalik menguat dipicu pelemahan dolar AS
ILUSTRASI. Rabu (20/10) pukul 11.53 WIB, harga emas spot menguat 0,24% ke US$ 1.773,55 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas berbalik menguat pada siang ini setelah dibuka turun tadi pagi. Rabu (20/10) pukul 11.53 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.773,55 per ons troi.

Harga emas spot menguat 0,24% dari penutupan perdagangan kemarin. Sejalan, harga emas kontrak Desember 2021 di Commodity Exchange menguat 0,18% ke US$ 1.773,50 per ons troi.

Kenaikan harga emas didukung oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah tipis, mengimbangi lonjakan imbal hasil obligasi AS dan kekhawatiran yang tersisa atas kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan. 

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini naik Rp 1.000 ke Rp 916.000 per gram pada Rabu (20/10)

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia berada di 93,70, melemah dari posisi kemarin 93,73. Dolar yang lebih lemah yang membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Sedangkan yield US Treasury tenor 10 tahun siang ini berada di 1,65% yang merupakan level tertinggi sejak Mei 2021. Kenaikan yield surat utang negara AS ini meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

"Emas terus bertahan dan segera setelah Federal Reserve membuat poros yang lebih hawkish, emas bisa mengabaikan inflasi yang lebih tinggi dan tren yang lebih rendah," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

Baca Juga: Harga emas spot turun tipis ke US$ 1.769 pada Rabu (20/10) pagi

Anggota Dewan Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa The Fed mungkin perlu mengadopsi respons kebijakan yang lebih agresif tahun depan jika inflasi terus meningkat pada kecepatan saat ini.

Meskipun inflasi yang terus-menerus kemungkinan akan menjadi risiko yang lebih besar bagi ekonomi AS selama tahun mendatang, mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan Federal Reserve akan menunggu hingga 2023 sebelum menaikkan suku bunga.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi, meskipun pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik. Innes juga mengatakan imbal hasil yang lebih tinggi dan kenaikan di pasar saham menunjukkan pasar masih optimistis tentang kesehatan ekonomi sehingga menimbulkan tantangan lain untuk logam mulia safe-haven.

Baca Juga: BI proyeksikan ekonomi global hanya akan tumbuh 5,7% pada 2021, ini sebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×