kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Emas Menguat Hari Ini Setelah Turun Tiga Hari Beruntun


Kamis, 18 Agustus 2022 / 07:00 WIB
Harga Emas Menguat Hari Ini Setelah Turun Tiga Hari Beruntun
ILUSTRASI. Kamis (18/8) pukul 6.55 WIB, harga emas spot menguat tipis 0,14% ke US$ 1.764,33 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas merangkak naik setelah turun dalam tiga hari perdagangan sejak awal pekan. Kamis (18/8) pukul 6.55 WIB, harga emas spot menguat tipis  0,14% ke US$ 1.764,33 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak Desember 2022 di Commodity Exchange menguat 0,09% ke US$ 1.778,40 per ons troi dari posisi kemarin setelah turun tiga hari perdagangan.

Risalah pertemuan Federal Reserve menunjukkan laju kenaikan suku bunga di masa depan akan tergantung pada data ekonomi yang masuk. Sementara penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) masih menjadi hambatan kenaikan harga emas. 

Baca Juga: Indeks Utama Wall Street Melemah, The Fed Berpotensi Mengerek Bunga Lagi

Risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juli menyatakan bahwa dibutuhkan waktu lebih lama dari yang diantisipasi agar inflasi menghilang. Laju kenaikan di masa depan akan tergantung pada data ekonomi yang masuk, serta penilaian Fed tentang bagaimana ekonomi beradaptasi dengan suku bunga yang lebih tinggi. 

"Pasar emas melihat risalah Fed dengan kecenderungan dovish dan harga naik tipis," kata analis Standard Chartered Suki Cooper kepada Reuters

Harga emas menguat setelah rilis risalah FOMC kemarin. Harga emas turun dalam tiga hari perdagangan sebelumnya karena nilai tukar dolar AS yang lebih kuat. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Tak Bergerak di Level Rp 980.000 Per Gram Pada Hari Ini (17/8)

"Kami memperkirakan The Fed akan menaikkan 50 bps pada bulan September dan fokus akan beralih ke data CPI Agustus dan data non-farm payrolls September untuk menentukan apakah inflasi memang melambat dan pasar tenaga kerja melemah," tambah Cooper. 

Pernyataan hawkish dari pejabat Fed baru-baru ini telah membebani emas batangan. Meskipun emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan dengan hasil nol. 

"Kami masih melihat Fed yang berkomitmen untuk memerangi tekanan inflasi dengan kenaikan suku bunga mendatang. Namun, laju kenaikan suku bunga mendatang yang berpotensi dipertanyakan," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×