kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks Utama Wall Street Melemah, The Fed Berpotensi Mengerek Bunga Lagi


Kamis, 18 Agustus 2022 / 05:54 WIB
Indeks Utama Wall Street Melemah, The Fed Berpotensi Mengerek Bunga Lagi
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street secara tajam memangkas penurunan mereka setelah rilis risalah.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah pada hari Rabu. Indeks saham bergejolak setelah risalah dari pertemuan Federal Reserve pada bulan Juli menyarankan pembuat kebijakan kurang agresif daripada yang diperkirakan sebelumnya ketika mereka menaikkan suku bunga pada bulan September.

Indeks utama secara tajam memangkas penurunan mereka setelah rilis risalah. Dow Jones sempat menguat sebelum kembali melemah.

Rabu (17/8), Dow Jones Industrial Average turun 171,69 poin atau 0,5% menjadi 33.980,32. Indeks S&P 500 melemah 31,16 poin atau 0,72% menjadi 4.274,04. Nasdaq Composite turun 164,43 poin atau 1,25% menjadi 12.938,12.

Risalah Fed juga menunjukkan pembuat kebijakan berkomitmen untuk menaikkan suku bunga setinggi yang diperlukan untuk mengendalikan inflasi. The Fed telah menaikkan suku bunga acuan overnight sebesar total 225 poin tahun ini ke kisaran target 2,25% hingga 2,50%. Setelah rilis risalah, para trader berjangka yang terkait dengan suku bunga kebijakan Fed melihat kenaikan suku bunga setengah poin lebih mungkin terjadi pada bulan September.

Baca Juga: Rekomendasi Teknikal ESSA, DILD, dan INKP untuk Perdagangan Kamis (18/8)

"Mereka tetap hawkish, tetapi mereka juga membuka kemungkinan untuk kenaikan setengah poin persentase pada September dibandingkan dengan 75," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York kepada Reuters.

Laporan keuangan Target yang lemah turut membebani pasar saham. Harga saham Target berakhir turun 2,7% setelah pengecer ini melaporkan penurunan 90% pendapatan kuartalan dan meleset dari perkiraan penjualan yang sebanding. Indeks ritel S&P 500 turun 1,2%.

Berita itu mengikuti hasil dan pandangan optimistis dari Walmart dan Home Depot sehari sebelumnya. Saham pertumbuhan megacap termasuk Amazon.com. Amazon.com berakhir turun 1,9%.

Baca Juga: IHSG Rawan Koreksi Pada Perdagangan Kamis(18/8), Saham-saham Ini Bisa Dilirik

Setelah paruh pertama tahun yang brutal, pasar saham naik sejak awal Juli. Pendapatan perusahaan yang optimis telah membantu memicu rebound. Sementara investor juga optimistis akhir-akhir ini bahwa The Fed dapat mencapai soft landing bagi perekonomian.

Data menunjukkan penjualan ritel AS secara tak terduga tidak berubah pada Juli karena penurunan harga bensin membebani penerimaan di stasiun layanan. Tetapi belanja konsumen tampaknya meningkat pada awal kuartal ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×