Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas hari ini turun dari level tertinggi tujuh minggu yang tercapai kemarin. Meski melemah tipis, harga emas menuju kenaikan pekan ketiga berturut-turut setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan mendorong spekulasi penurunan suku bunga pada September tahun ini.
Jumat (12/7) pukul 16.08 WIB, harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi US$ 2.407,31 per ons troi. Nilai tukar dolar AS berbalik dari sesi sebelumnya. Harga emas naik 0,5% untuk minggu ini setelah kenaikan 2,8% pada minggu lalu. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi US$ 2.412,50 per ons troi.
Kemarin, harga emas menguat ke level tertinggi sejak 22 Mei setelah penurunan harga konsumen AS yang tidak terduga. Data tersebut memperkuat pandangan bahwa tren disinflasi telah kembali terjadi. Rilis data terbaru ini memicu optimisme investor bahwa Federal Reserve selangkah lebih dekat untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga.
“The Fed telah mengambil sikap yang semakin dovish, mengakui bahwa harga konsumen bergerak ke arah yang benar dan inflasi tidak harus mencapai 2% agar bank sentral dapat mulai menurunkan suku bunga,” kata Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades kepada Reuters.
Baca Juga: Harga Tembaga Menuju Penurunan Mingguan Karena Permintaan China yang Mengecewakan
Fokus sekarang beralih ke data indeks harga produsen (PPI) AS yang akan dirilis pada pukul 19.30 WIB.
Pasar sekarang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 93% pada bulan September, dibandingkan dengan peluang 70% sebelum data dirilis, menurut CME FedWatch Tool. Pemotongan kedua diperkirakan terjadi pada bulan Desember.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara harga perak di pasar spot turun 2% menjadi US$ 30,82 per ons troi setelah mencapai level tertinggi lebih dari satu bulan pada hari Kamis. Harga platinum turun 1,1% pada US$ 993,69 dan paladium turun 2,3% pada US$ 971,93. Kedua logam tersebut diperkirakan mencatat penurunan mingguan.
“Kami masih menganggap teknologi baru sejauh ini tidak cukup untuk mengimbangi hilangnya permintaan autokatalis, khususnya paladium, dan oleh karena itu masih bersifat bearish dalam jangka panjang,” kata Citi dalam sebuah catatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News