Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melesat ke level tertinggi sepanjang masa. Emas memperpanjang rekornya pada minggu ini karena meningkatnya taruhan terhadap pelonggaran moneter Amerika Serikat (AS) menambah dorongan berkelanjutan terhadap emas batangan dari pembelian bank sentral dan permintaan safe-haven.
Jumat (8/3) pukul 7.15 WIB, harga emas spot menguat tipis 0,07% ke US$ 2.161,47 per ons troi. Sedangkan harga emas kontrak April 2024 di Commodity Exchange menguat 0,13% ke US$ 2.168 per ons troi.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, The Fed tidak jauh dari mendapatkan keyakinan yang cukup bahwa inflasi sedang menuju target 2%. Jika inflasi mencapai target, The Fed dapat memulai penurunan suku bunga.
Para pelaku pasar memperkirakan peluang 74% penurunan suku bunga pada bulan Juni. Peluang ini meningkat dibandingkan sekitar 63% pada tanggal 29 Februari, menurut Fedwatch Tool CME.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Jumat (8/3/2024) Kompak Naik
Suku bunga rendah berarti berkurangnya biaya peluang (opportunity cost) dalam memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding). Prediksi ini turut membebani dolar, sehingga membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
"Taruhan penurunan suku bunga mendorong harga emas dan semua orang memperkirakan hal tersebut akan terjadi," kata ahli strategi pasar World Gold Council Joseph Cavatoni kepada Ruters.
Dia menambahkan, pembelian emas oleh bank sentral juga terus meningkat.
Baca Juga: Powell Nyatakan Bakal Turunkan Suku Bunga, Ini Instrumen Investasi Yang Terangkat
Di pasar fisik, lonjakan harga diperkirakan akan mengurangi konsumsi selama musim pernikahan di India. Tetapi pembeli utama Tiongkok mungkin melihat permintaan safe-haven yang kuat.
Risiko geopolitik juga merupakan pendorong utama harga emas batangan, kata James Steel, analis logam mulia di HSBC. “Kita hanya memiliki sekelompok kecil aset yang dapat disebut sebagai safe haven oleh investor, dan emas adalah aset nomor satu di antara aset-aset tersebut,” ujar dia.
Emas batangan telah naik lebih dari US$ 300 sejak dimulainya perang Israel-Hamas. Namun, kenaikan emas terbaru terjadi bersamaan dengan kenaikan aset-aset berisiko. Arah pasar lebih lanjut bisa datang dari laporan non-farm payrolls AS pada hari Jumat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News