kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.797   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Harga emas menanjak lagi setelah koreksi sesaat


Jumat, 12 Juli 2019 / 07:48 WIB
Harga emas menanjak lagi setelah koreksi sesaat


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik menjelang akhir pekan setelah koreksi pada perdagangan kemarin. Jumat (12/7) pukul 7.31 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.407,20 per ons troi, menguat 0,03% daripada harga kemarin pada US$ 1.406,70 per ons troi.

Kemarin, harga emas terkoreksi setelah rilis data inflasi yang melaju tinggi akibat kenaikan harga pangan di Amerika Serikat (AS). Meski turun, harga emas masih bertahan di atas level US$ 1.400 per ons troi.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa indeks harga konsumen nonpangan dan nonenergi bulan Juni naik dengan laju tertinggi dalam 1,5 tahun, yakni di level 0,3% secara bulanan dan 2,1% secara tahunan.

Sedangkan total kenaikan seluruh indeks 1,6% dalam 12 bulan hingga Juni. Angka ini lebih rendah daripada bulan Mei sebesar 1,8% (yoy). Penurunan dipicu oleh penurunan indeks energi sebesar 3,4% di tengah kenaikan indeks pangan sebesar 1,9% secara tahunan.

Chris Gaffney, president of world markets TIAA Bank mengatakan, data inflasi Juni menyebabkan investor emas sedikit mundur. "Tapi penurunan ini hanya penyesuaian karena sebelumnya harga emas melaju kencang. Harga yang bertahan kuat di atas US$ 1.400 menunjukkan bahwa dalam beberapa waktu ke depan harga akan terus berada di US$ 1,400," kata Gaffney kepada Reuters.

Harga emas spot melonjak 1,5% setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengungkapkan pandangan dovish di hadapan Kongres pada Rabu lalu. Powell mengonfirmasi bahwa ekonomi AS masih berada dalam ancaman pelemahan aktivitas pabrik, inflasi yang rendah, serta perang dagang yang masih bergemuruh. 

Dia pun mengungkapkan bahwa bank sentral siap bertindak jika diperlukan. The Fed akan menggelar pertemuan bulanan pada 30-31 Juli mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×