kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga emas loyo jelang pertemuan FOMC


Selasa, 12 Desember 2017 / 07:39 WIB
Harga emas loyo jelang pertemuan FOMC


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pamor emas melemah jelang pertemuan dua hari Federal Reserves yang akan membahas suku bunga acuan. Komoditas logam mulia berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin (11/12) waktu Amerika Serikat.

Mengutip Bloomberg, harga emas untuk pengiriman Februari di Comex-AS ditutup turun 0,12% menjadi US$ 1.246,9 per ons troi.

Sementara, di pasar Asia, Selasa (12/12), harga emas lanjut turun ke level US$ 1.244,8 per ons troi pukul 07.20 WIB.

Harga emas sempat menguat pada awal perdagangan menyusul percobaan serangan teror di terminal bus New York. Namun, kenaikannya hanya berlangsung sesaat karena pasar fokus pada pertemuan isu suku bunga.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan bertemu pada 12-13 Desember waktu setempat. Diperkirakan, pembuat kebijakan bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points. Kenaikan suku bunga berpeluang besar mendongkrak dollar AS.

Seperti diketahui, pergerakan emas berlawanan dengan dollar AS. Artinya, jika dollar menguat, harga emas yang diperdagangkan dalam mata uang Paman Sam akan melandai.

Meski demikian, pasar akan mencermati setiap pernyataan yang menyertai keputusan suku bunga The Fed. Bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga dua atau tiga kali lagi pada 2018, namun inflasi dan pertumbuhan upah yang lamban telah menimbulkan tanda tanya terkait proyeksi tersebut.

"Meskipun kami menduga ada beberapa perubahan pada kebijakan Fed sampai Ketua Fed baru Powell menjabat, sinyal dovish atau kehati-hatian pada laju kenaikan suku bunga di masa depan akan memberi dukungan pada emas, karena melemahkan dollar dan menurunkan imbal hasil US Treasury," kata Jonathan Butler, analis Mitsubishi seperti dilansir CNBC, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×