Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren penguatan dollar AS, komoditas safe haven cenderung melandai. Tren koreksi harga emas diperkirakan belanjut pada pekan ini.
Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisyal memprediksi, Senin (11/12), harga emas cenderung akan turun. Hal ini terlihat dari indikator moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang bergerak bearish, dan indikator moving average convergence divergence di area negatif.
Adapun indikator stochastic dan indikator relative strength index memberi sinyal jenuh jual alias oversold di level 9,7 dan 19,99. Faisyal merekomendasikan sell on rally pada rentang harga US$ 1.230-US$ 1.255 per troi ons.
Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar juga melihat potensi koreksi harga emas, lantaran dollar bakal tersokong oleh data tenaga kerja yang dirilis baru-baru ini. Perkiraannya, emas bakal berada di rentang US$ 1.233-US$ 1.260, dengan rekomendasi sell.
Secara teknikal, pelemahan harga terlihat dari harga yang bergerak di bawah garis indikator moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Didukung indikator relative strength index di area 32 dan moving average convergence divergence (MACD) di area negatif. Namun indikator stochastic memberikan sinyal oversold dan menjadi peluang teknikal emas untuk rebound.
Mengutip Bloomberg, Jumat (8/12), harga emas pengiriman Februari 2018 di Comex-AS ditutup turun 0,37% ke level US$ 1.248,4 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News