kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga emas kembali naik usai Joe Biden menang, investor bisa buy on weakness


Selasa, 10 November 2020 / 06:45 WIB
Harga emas kembali naik usai Joe Biden menang, investor bisa buy on weakness


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga aset safe haven seperti emas mendaki saat hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) menunjukkan Joe Biden menang atas calon petahana, Donald Trump. Tren tersebut diprediksi masih akan berlanjut dan bisa dimanfaatkan investor untuk melakukan aksi beli.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Senin (9/11), harga emas spot di pasar commodity exchange (Comex) tercatat naik 0,37% ke level US$ 1.958 per ons troi.

Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono menyebutkan, kemenangan Biden membuat pasar saham menanjak dan diikuti oleh harga emas spot.

"Kenaikan harga emas dipicu pelemahan dollar AS yang masih berlanjut pasca pilpres AS, dimana indeks dollar AS terpantau kisaran US$ 92," kata Suluh kepada Kontan.co.id, Senin (9/11).

Baca Juga: Harga minyak acuan kompak menguat 2% setelah dolar AS melemah

Meskipun begitu, Suluh menilai, kemenangan Biden masih akan menunggu proses pengesahan, khususnya saat pelantikan pada Januari 2021 mendatang. Suluh melihat, pasar masih merespons positif kemenangan Biden dan mendorong harga emas spot naik.

Tidak seperti biasa, harga emas justru mampu naik saat daya tarik aset risk on juga tengah menanjak. Menurut Suluh, dalam beberapa bulan terakhir, pergerakan harga emas dengan aset berisiko seperti saham cenderung beriringan.

"Dollar AS selalu berlawanan, jadi pola ini lazim. Khususnya ketika dollar AS tidak lagi menarik dan Fed Fund Rate (FFR) mendekati level nol (0)," jelas Suluh.

Di samping itu, investor juga perlu mewaspadai perkembangan kebijakan Presiden AS yang baru, karena belum ada jaminan akan berbeda dari kebijakan-kebijakan sebelumnya. Ini juga mengacu pada perkembangan tensi perdangan antara AS dan China.

Faktor lain yang juga menjadi perhatian bagi investor emas adalah perkembangan stimulus yang akan digelontorkan AS untuk penanganan Covid-19. "Agak membosankan, tapi stimulus berikutnya akan tiba karena pandemi belum berlalu," tambahnya.

Hingga akhir tahun, Suluh tidak menampik kemungkinan harga emas spot bisa kembali ke level psikologis US$ 2.000 per ons troi. Dia pun merekomendasikan buy on weakness saat emas spot menyentuh level US$ 1.950 per ons troi.

Selanjutnya: Joe Biden jadi presiden AS terpilih, investor mesti cermati hal ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×