kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas kembali menguat pada awal pekan ini


Senin, 17 Mei 2021 / 07:43 WIB
Harga emas kembali menguat pada awal pekan ini
ILUSTRASI. Harga emas kembali naik. To match Insight AFRICA-GOLD/REFINERIES REUTERS/Baz Ratner/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat pada perdagangan Senin (17/5) pagi. Pukul 07.30 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2021 di Commodity Exchange ada di US$ 1.845 per ons toi, naik 0,37% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 1.838,10 per ons troi.

Kenaikan harga emas ditopang oleh pelemahan dolar dan imbal hasil US Treasury setelah data menunjukkan penjualan ritel AS pada April terhenti secara tak terduga.

"Dolar dan imbal hasil riil perlu mendukung kenaikan emas dalam waktu dekat," kata Suki Cooper, analis Standard Chartered seperti dikutip Reuters.

"Kecuali koreksi jangka pendek, sikap The Fed yang dovish dan ekspektasi inflasi yang meningkat kemungkinan akan menjaga risiko harga emas cenderung ke atas selama tahun ini."

Hasil benchmark Treasury AS 10-tahun turun, mendukung daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil. Indeks dolar merosot 0,4%, membuat emas batangan lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Baca Juga: Harga emas diproyeksi masih akan naik pada tahun ini

"Data mengecewakan (penjualan ritel) juga membuka pintu bagi harga emas untuk menantang rintangan berikutnya di sekitar US$ 1.850 / oz," tambah Cooper.

Pembacaan ekonomi utama AS lainnya minggu ini menunjukkan kenaikan harga konsumen yang lebih besar dari perkiraan dan penurunan klaim pengangguran mingguan ke level terendah 14 bulan, meningkatkan kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan prospek suku bunga yang lebih tinggi.

Pejabat Federal Reserve, telah bersikukuh bahwa mereka mengharapkan setiap kenaikan inflasi akan berumur pendek, sementara berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah sampai ekonomi mencapai lapangan kerja penuh.

"The Fed tidak akan menghentikan pemulihan ekonomi dengan menaikkan suku bunga," kata analis StoneX, Rhona O'Connell. 

“Ada terlalu banyak risiko yang terlibat untuk memulai pengurangan atau menaikkan suku bunga secara agresif karena tidak cukup kekuatan yang mendasari perekonomian.”

“Kami memiliki masalah global, dan terutama dengan ketidakpastian di tempat-tempat seperti Brasil dan India,” katanya, mengacu pada kedua negara yang sekarang melaporkan jumlah tertinggi infeksi dan kematian Covid-19 harian.

Penghitungan total infeksi virus korona di India naik melewati 24 juta pada hari Jumat, dengan pembatasan yang meluas juga berdampak pada permintaan emas fisik.

Selanjutnya: Harga emas memperpanjang kenaikan ke US$ 1.837,25 pada Jumat (14/5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×