kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas kembali bergerak di atas level US$ 1.500 per ons troi


Jumat, 01 November 2019 / 07:58 WIB
Harga emas kembali bergerak di atas level US$ 1.500 per ons troi
ILUSTRASI. Pekerja menata perhiasan emas yang dijual di salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/9). Jumat (1/11) pukul 7.44 WIB, harga emas spot turun tipis ke US$ 1.511,99 per ons troi dari posisi kemarin US$ 1.512,99.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali bergerak di atas level US$ 1.500 per ons troi sejak kemarin. Jumat (1/11) pukul 7.44 WIB, harga emas spot turun tipis ke US$ 1.511,99 per ons troi dari posisi kemarin pada US$ 1.512,99 per ons troi.

Harga emas untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange pun turun tipis ke US$ 1.514,60 per ons troi dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.514,80 per ons troi. Kemarin, harga emas menguat lebih dari 1% ditopang oleh pemangkasan suku bunga Federal Reserve dan bank-bank sentral lain, serta ketidakpastian kelanjutan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Baca Juga: Harga minyak turun lebih dari 4% dalam sepekan terakhir

Harga emas sudah menguat 2,75% sepanjang bulan Oktober. Harga emas pun sudah jauh lebih tinggi ketimbang harga rata-rata emas sejak awal tahun yang berada di US$ 1.377,59 per ons troi.

"The Fed menurunkan suku bunga dan ini bisa menimbulkan inflasi, sehingga orang-orang melihat suku bunga yang lebih rendah akan menyebabkan inflasi dan memicu kenaikan harga emas," kata Michael Matousek, head trader pada US Global Investors kepada Reuters.

Bank sentral AS Federal Reserve memangkas suku bunga acuan untuk ketiga kalinya pada Rabu (30/10) lalu. Tapi, bank sentral mengisyaratkan tidak ada lagi pemangkasan hingga tutup tahun.

Baca Juga: Catat! Peluang Tarif Listrik Bakal Naik Kian Membesar premium

Nilai tukar dolar pun melemah dalam lima hari perdagangan berturut-turut hingga hari ini. Bahkan, indeks dolar terus bergerak di bawah 98 dalam 2,5 pekan terakhir.

Di sisi lain, kesepakatan dagang AS dan China belum memuaskan pasar keuangan. AS mengungkapkan bahwa kedua negara tengah melanjutkan pembicaraan untuk menyusun kesepakatan. "Kesepakatan Fase Satu diprediksikan hanya menimbulkan dampak terbatas bagi ekonomi AS," kata Joni Teves, strategist UBS dalam catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×