Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas tergelincir ke bawah Level US$ 2.300 per ons troi. Harga emas melorot 1% pada perdagangan kemarin ke level terendah dalam lebih dari dua minggu atau sejak 10 Juni 2024 lalu
Harga emas terbebani oleh penguatan dolar dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi. Sementara para pelaku pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis akhir pekan ini.
Kamis (27/6) pukul 7.26 WIB, harga emas spot menguat tipis ke US$ 2.299,17 per ons troi. Kemarin, harga emas melorot 0,92% ke US$ 2.298,23 per ons troi dari hari sebelumnya di US$ 2.319,62 per ons troi.
Sedangkan harga emas kontrak Agustus 2024 di Comex pagi ini melemah 0,16% ke US$ 2.309,40 per ons troi. Kemarin, harga emas berjangka AS ini turun 0,75% ke US$ 2.313,20 per ons troi dari sebelumnya US$ 2.330,80 per ons troi.
Baca Juga: Pergerakan Harga Emas Menanti Kepastian Bunga The Fed
“Pada titik ini, pasar mungkin merespons penguatan dolar AS dan kami terus memperhitungkan kemungkinan bahwa Federal Reserve AS kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga di awal musim panas,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities kepada Reuters.
Dolar menguat 0,4% mendekati level tertingginya dalam dua bulan terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Pengautan dolar AS membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal hasil acuan AS bertenor 10 tahun mencapai level tertingginya dalam dua minggu.
Fokus minggu ini adalah pada Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, yang dapat menjelaskan jalur suku bunga bank sentral. Yang juga menjadi perhatian adalah perkiraan produk domestik bruto AS pada kuartal pertama. Selain itu ada debat pertama calon presiden AS antara Presiden Joe Biden dan saingannya dari Partai Republik Donald Trump pada hari Kamis.
Baca Juga: Harga Emas Masih Terkoreksi Jelang Rilis Data PCE, Intip Prospeknya hingga Akhir 2024
Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan kepercayaan konsumen AS menurun pada bulan Juni di tengah kekhawatiran terhadap prospek ekonomi. Tetapi rumah tangga tetap optimis terhadap pasar tenaga kerja dan memperkirakan inflasi akan moderat pada tahun depan.
Gubernur Fed Michelle Bowman dua hari lalu mengatakan bahwa mempertahankan suku bunga kebijakan tetap stabil untuk beberapa waktu mungkin akan cukup untuk mengendalikan inflasi. Tetapi dia menegaskan kembali kesediaannya untuk menaikkan suku bunga jika diperlukan.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News