kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.689   3,00   0,02%
  • IDX 8.126   1,24   0,02%
  • KOMPAS100 1.129   -0,99   -0,09%
  • LQ45 808   -2,23   -0,28%
  • ISSI 283   0,83   0,29%
  • IDX30 424   -0,54   -0,13%
  • IDXHIDIV20 486   -3,00   -0,61%
  • IDX80 123   -0,20   -0,16%
  • IDXV30 133   -0,13   -0,10%
  • IDXQ30 134   -1,08   -0,80%

Harga Emas Dunia Tembus Rekor Tertinggi, Begini Strategi Investasi yang Tepat


Rabu, 24 September 2025 / 06:42 WIB
Harga Emas Dunia Tembus Rekor Tertinggi, Begini Strategi Investasi yang Tepat
ILUSTRASI. Sebagai investasi safe haven, emas cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah dan selama periode ketidakpastian politik dan keuangan. REUTERS/Denis Balibouse


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada Selasa (23/9/2025), harga emas naik mencapai rekor tertinggi baru. 

Mengutip Investing.com, pada pukul 07:55 ET (11:55 GMT), emas spot naik 0,8% menjadi US$ 3.780,83 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi baru di US$ 3.191,10. Sementara emas berjangka naik 1,1% menjadi $3.817,00/ons.

Pidato Powell menjadi sorotan

Lonjakan harga emas terutama didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven seiring komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve yang memicu kehati-hatian atas penurunan suku bunga di masa mendatang.

Informasi saja, beberapa pejabat Fed pada hari Senin bersikap hati-hati terhadap ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral.

Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia tidak mendukung penurunan suku bunga pada bulan Oktober dengan alasan kehati-hatian atas inflasi yang masih tinggi.

Presiden Fed Cleveland, Beth Hammack, menyuarakan kekhawatiran Bostic, dengan menyatakan bahwa kebijakan saat ini tidak cukup restriktif. Kedua anggota The Fed tersebut bukan bagian dari dewan penentu suku bunga bank sentral.

Baca Juga: Prospek Pemangkasan Bunga, Harga Emas Pecah Rekor Lagi

Anggota dewan Stephen Miran, yang menjabat seminggu yang lalu, tetap menyerukan penurunan suku bunga secara substansial, menggemakan sikap Trump bahwa suku bunga harus turun secara substansial. 

Miran adalah satu-satunya yang tidak setuju dalam rapat The Fed pekan lalu, menyerukan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin, melebihi 25 basis poin yang diberlakukan bank sentral.

Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan berpidato di akhir sesi.

Bagaimana cara investasi emas saat harganya rekor?

Sebagai investasi safe haven, emas cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah dan selama periode ketidakpastian politik dan keuangan. 

Menurut penelitian oleh Federal Reserve Bank of Chicago, investor memandang emas sebagai pelindung terhadap "masa ekonomi buruk".

"Emas memenuhi semua kriteria tersebut," ujar Sameer Samana, kepala ekuitas global dan aset riil di Wells Fargo Investment Institute, kepada CNBC awal bulan ini.

Baca Juga: Kembali Cetak Rekor, Bagaimana Prospek Harga Emas Hingga Akhir Tahun?

Mengutip CNBC, berdasarkan laporan strategi investasi terbaru dari Wells Fargo Investment Institute, para analisnya memperkirakan pembelian emas yang berkelanjutan oleh bank sentral global dan meningkatnya pertikaian geopolitik akan mendukung pertumbuhan permintaan logam mulia.

"Tidak diragukan lagi, emas telah menunjukkan tren kenaikan, dan mendapatkan banyak perhatian dari investor," kata Blair duQuesnay, seorang analis keuangan bersertifikat dan perencana keuangan bersertifikat, yang juga merupakan penasihat investasi di Ritholtz Wealth Management.

Untuk berinvestasi pada logam mulia, investor dapat membeli emas fisik atau investasi keuangan terkait emas.

Kebanyakan pakar merekomendasikan untuk mendapatkan eksposur investasi emas melalui reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang melacak harga emas fisik, sebagai bagian dari portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, daripada membeli koin atau batangan emas asli.

“Di masa tekanan akut, saham emas berkinerja buruk, sehingga jika orang menginginkan eksposur, ETF yang didukung emas batangan memberikan hasil yang lebih baik daripada ekuitas terkait emas dan saham perusahaan tambang emas,” kata Samana.

Tonton: Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor (23 September 2025)

Dia menambahkan, “ETF emas akan menjadi cara yang paling likuid, efisien pajak, dan berbiaya rendah untuk berinvestasi emas.” 

“Jauh lebih tidak efisien untuk memiliki emas fisik,” menurut duQuesnay, terutama karena biaya transaksi yang lebih tinggi dan pertimbangan penyimpanan emas batangan, termasuk batangan dan koin.

Sebagai alternatif, investor bisa mempertimbangkan saham pertambangan emas tidak terlalu terkait erat dengan harga emas acuan dan lebih terikat pada fundamental bisnis.

Meskipun harga emas sedang mencapai rekor, penasihat keuangan umumnya merekomendasikan untuk membatasi eksposur emas hingga kurang dari 3% dari keseluruhan portofolio.

Selanjutnya: 5 Rahasia Feng Shui Keuangan untuk Membuka Pintu Rezeki di Rumah Anda

Menarik Dibaca: 5 Rahasia Feng Shui Keuangan untuk Membuka Pintu Rezeki di Rumah Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×