Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas dunia mencetak rekor tertinggi baru setelah sempat menyentuh US$ 3.758 per troi ons pada Selasa (23/9). Kenaikan harga ini dipengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed).
Mengutip Trading Economics Selasa (23/9) pukul 15.17 WIB, harga emas berada di level US$ 3.757 per troi ons, naik 11,10% secara bulanan dan naik 42,54% secara year to date (ytd).
Tiffani Safinia, Research & Development ICDX mengatakan, The Fed pekan lalu memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps ke 4,00–4,25%, dengan dot plot terbaru mengindikasikan setidaknya dua kali pemangkasan tambahan sebelum akhir tahun.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,17% ke Rp 16.636 per Dolar AS pada Selasa (23/9/2025)
Sementara itu, Stephen Miran sebagai gubernur baru kembali menekankan perlunya pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 bps untuk mengantisipasi risiko perlambatan ekonomi.
“Kenaikan harga didorong oleh ekspektasi pelonggaran moneter lanjutan dari Federal Reserve setelah pemangkasan suku bunga pertama sejak Desember 2024,” ujar Tiffani kepada Kontan, Selasa (23/9).
Tiffani menambahkan bahwa sentimen pasar juga mengarah ke rilis data PCE (Personal Consumption Expenditures) inti AS pada Jumat (26/9), indikator inflasi pilihan The Fed yang akan sangat menentukan kecepatan siklus pelonggaran moneter.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan probabilitas pemangkasan tambahan pada Oktober mencapai 93%. Sementara peluang penurunan suku bunga Desember berada di kisaran 81%.
Di sisi lain, pasar tenaga kerja menunjukkan tanda pelemahan lebih lanjut. Adapun data perumahan keluarga tunggal turun tajam pada Agustus. Kondisi ini memperkuat argumen bahwa The Fed akan melanjutkan pelonggaran secara bertahap guna menjaga stabilitas pertumbuhan.
“Selain faktor kebijakan moneter, permintaan emas fisik dari bank sentral dunia kembali menjadi katalis positif. Societe Generale melaporkan pembelian emas oleh bank sentral mencapai 63 ton setelah sempat menurun pada periode musiman di Inggris, menyamai rata-rata pasca-2022,” jelas Tiffani.
Tiffani memproyeksikan level support terdekat untuk harga emas berada di kisaran US$ 3.703 hingga US$3.661 per troi ons. Sedangkan resistance terdekat terletak di US$ 3.768 hingga US$ 3.791 per troi ons.
Pengamat Komoditas, Ibrahim Assuabi mengatakan, pergerakan harga emas selanjutnya akan dipengaruhi sentimen geopolitik. Diantaranya perang Rusia – Ukraina di Eropa hingga tensi geopolitik di Timur Tengah.
Berikutnya, harga emas dipengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank sentral AS dalam pertemuan bulan Oktober. Hal itu karena tanda melemahnya pasar tenaga kerja. Bank sentral AS diperkirakan menurunkan suku bunga 25 bps.
“Kemungkinan harga emas dunia akan sampai level US$ 3.800. Kalo harga di level US$ 3.800 tercapai, kemungkinan bisa ke US$ 4.000 pada akhir tahun 2025,” ujar Ibrahim.
Baca Juga: Widodo Makmur (WMUU) Ungkap Penyebab Harga Ayam Naik Tinggi, Stok 2025 Aman?
Selanjutnya: Penyebab Bank Danamon Belum Turunkan Bunga KPR Meski BI Rate Telah Turun
Menarik Dibaca: Ini Daftar Lengkap 30 Kandidat yang Akan Mendapat Ballon d’Or di 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News