Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diperdagangkan dalam kisaran sempit pada hari Senin (24/7). Para pedagang bersiap untuk kenaikan suku bunga yang diantisipasi bersama dengan petunjuk kebijakan moneter ke depan dari The Fed pada pekan ini.
Melansir Reuters, harga emas di pasar spot sebagian besar tidak berubah di level US$1.959,39 per ons troi pada pukul 10 pagi EDT (1400 GMT). Sedangkan, harga emas berjangka AS turun 0,3% menjadi US$1.961,20.
"Harga emas lambat dan stabil, dengan para pedagang bertaruh bahwa The Fed mendekati titik di mana mereka menghentikan kenaikan," kata Bob Haberkorn, senior market strategist di RJO Futures.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Stagnan di Level Rp 1.072.000 Per Gram, Senin (24/7)
Bullion mungkin telah menemukan beberapa permintaan safe-haven setelah Rusia menghancurkan gudang biji-bijian Ukraina di jalur ekspor ke Kyiv. Setelah menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam pada minggu lalu.
Namun fokusnya masih pada keputusan The Fed tentang suku bunga pada hari Rabu (26/7), diikuti oleh Bank Sentral Eropa pada hari Kamis (27/7), dengan keduanya terlihat akan menaikkan suku bunga.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga karena meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
"Setiap kejutan dovish, terutama dari The Fed, bisa positif untuk emas, dengan peluang bagus untuk melihat serangan baru ke angka US$2.000," kata Carlo Alberto De Casa, analis pasar di Kinesis Money, dalam sebuah catatan.
Indeks dolar naik tipis 0,2%, membatasi kenaikan emas dengan membuatnya lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga emas dalam euro mencapai level tertinggi sejak 5 Juli pada hari sebelumnya setelah data menunjukkan aktivitas bisnis zona euro menyusut lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Kompak Melemah di Awal Pekan Senin (24/7), Turun ke Posisi Ini
Di tempat lain, harga perak turun 0,9% menjadi US$24,36 per ons troi, platinum turun 0,7% menjadi US$955,00, dan paladium turun 0,5% menjadi US$1.284,14.
Analis UBS dalam sebuah catatan memperkirakan platinum akan kekurangan pasokan untuk sisa tahun 2023 karena substitusi dalam autokatalis dan produksi Afrika Selatan yang lebih rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News