kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.769   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Harga emas ditopang penguatan sinyal pemangkasan suku bunga The Fed


Kamis, 18 Juli 2019 / 21:20 WIB
Harga emas ditopang penguatan sinyal pemangkasan suku bunga The Fed


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspektasi pelaku pasar bahwa suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) bakal dipangkas pada Juli, mengarahkan harga emas semakin berkilau. Apalagi, secara teknikal tren pergerakan harga emas cenderung dalam tren bullish

Kamis (18/7) pukul 20.53 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange turun 0,37% ke ke ke US$ 1.418 per ons troi ketimbang harga penutupan hari sebelumnya pada US$ 1.423,30 per ons troi. Sedangkan harga emas spot turun ke US$ 1.416,77 atau sekitar 0,69% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.426,55 per ons troi.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, ekspektasi pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) masih menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga emas. Apalagi, isu pelambatan ekonomi global masih berlanjut. Rilis JPMorgan sempat menunjukkan aktivitas manufaktur tengah melambat.

Selain itu, isu perang dagang AS-China yang mereda saat ini, bisa mencuat lagi dan mempengaruhi pergerakan pasar. Tren koreksi bursa saham juga bisa menjadi ancaman, meskipun Dow Jones saat ini masih menunjukkan penguatan.

"Bursa saham ada kemungkinan koreksi, menyusul ancaman fundamental ekonomi karena isu perang dagang dengan China juga Eropa. Ada potensi pelarian dana oleh pelaku pasar menuju safe haven seperti emas," ungkap Alwi kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).

Di tengah pelambatan ekonomi yang terjadi saat ini, sejumlah bank sentral memilih langkah untuk melonggarkan kebijakan moneternya. Ditambah lagi pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengatakan dollar AS sudah overvalued.

Secara teknikal, indikator moving average (MA)10 dan MA55 menunjukkan harga emas masih berada di atas yang mengindikasikan tren bullish. Begitu juga dengan indikator RSI yang berada di level 61 dan menunjukkan potensi buyer masih ada. Sedangkan untuk stochastic berada di tren bullish meskipun mendekati overbought dan berpotensi koreksi. 

Untuk perdagangan Jumat (19/7), Alwi merekomendasikan buy on weakness untuk emas dengan level support US$ 1.400 dan US$ 1.380. Sedangkan untuk level resistance berada di level US$ 1.439 dan US$ 1.461 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×