kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.775   -15,00   -0,10%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Harga emas terkoreksi tipis sebelum melanjutkan tren naik


Kamis, 18 Juli 2019 / 21:04 WIB
Harga emas terkoreksi tipis sebelum melanjutkan tren naik


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia terkoreksi setelah kemarin mencatat harga tertinggi. Kamis (18/7) pukul 20.53 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange turun 0,37% ke ke ke US$ 1.418 per ons troi ketimbang harga penutupan hari sebelumnya pada US$ 1.423,30 per ons troi.

Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, penguatan harga emas disokong berbagai sentimen, seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memberikan tekanan terkait penerapan tarif baru terhadap China sebesar US$ 325 miliar. Selain itu, pelemahan dollar AS jelang rapat Bank Sentral AS Federal Reserve akhir bulan ini turut menjadi sentimen positif bagi harga emas.

"Yang terbaru, komentar Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF) yang menyatakan bahwa dollar AS sudah overvalued mendorong penguatan pada harga emas spor (XAUUSD)," kata Suluh kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).

Meski begitu, beberapa faktor global juga turut berpeluang memberikan harga emas ke depan, seperti membaiknya data ekonomi AS. Selain itu, yield atau imbal hasil surat utang di Negeri Paman Sam juga berpotensi meredupkan kemungkinan untuk The Fed memangkas suku bunga acuannya. 

Ditambah lagi, kondisi ketegangan antara AS dengan Iran yang mulai mereda juga berpotensi membuat harga emas naik terbatas. "Kesimpulannya, harga emas masih berpotensi naik, meskipun kalau lihat harga saat ini emas sedang membuat tangga turun dari level tertingginya," jelasnya.

Untuk itu, Suluh meyakini koreksi harga emas yang terjadi saat ini cenderung masih terbatas. Apalagi, ketika The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga acuannya nanti ada kemungkinan terjadi currency wars. Saat itu terjadi, kemungkinan bank sentral akan saling melemahkan mata uang. Alhasil emas bisa menjadi jawara karena paling diuntungkan lewat potensi kenaikan bertahap.

Secara teknikal, berbagai indikator sebagian besar sudah overbought, mulai dari stochastic hingga MACD berada di level positif. Sedangkan untuk moving average (MA) 100 dan MA200 masih solid menopang tren naik. Dengan begitu, Suluh optimistis hingga akhir tahun harga emas bisa bergerak ke level US$ 1.500 per ons troi.

Untuk perdagangan Jumat (18/7) Suluh merekomendasikan buy dengan kisaran support US$ 1.415 - US$ 1.410 - US$ 1.405. Sedangkan untuk level resistance besok berada di kisaran US$ 1.430 - US$ 1.435 - US$ 1.440.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×