kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Diproyeksi Naik Tahun Depan, Ini Sentimen Pendorongnya


Minggu, 23 Oktober 2022 / 17:47 WIB
Harga Emas Diproyeksi Naik Tahun Depan, Ini Sentimen Pendorongnya
Harga Emas Diproyeksi Naik Tahun Depan, Ini Sentimen Pendorongnya


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat  The Fed diprediksi akan berhenti mengerek suku bunga secara agresif pada 2023. Kondisi ini diprediksi akan menjadi sentimen positif bagi harga emas yang diprediksi kembali menguat.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mencermati, kondisi saat ini sangatlah bimbang dalam tubuh The Fed. Pasalnya, Bank Sentral Amerika tersebut kini terbagi menjadi dua kubu antara pihak yang pro dan kontra terhadap rencana kenaikan suku bunga menjelang akhir tahun.

Di satu pihak menilai bahwa inflasi belum cukup terkendali sehingga menginginkan adanya kenaikan suku bunga. Sedangkan, pihak kontra menganggap bahwa inflasi sudah terkendali dengan baik.

"Ketika ada sinyal the Fed mengurangi agresivitas suku bunga, nah ini menjadi ruang untuk penguatan emas," ujar Alwi saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (23/10).

Baca Juga: Di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global, Investasi Emas Jadi Pilihan

Terbukti, di tengah perbedaan pendapat itu harga emas bergerak naik. Pada Jumat (21/10), harga emas spot melejit 1,82% ke US$ 1.657,69 per ons troi dari posisi sebelumnya US$ 1.628,02 per ons troi. Harga emas spot menguat 0,80% dalam sepekan terakhir.

Namun, Alwi bilang, pergerakan harga emas masih berada dalam tekanan hingga akhir tahun ini. Sebab, kemungkinan besar The Fed bakal menaikkan suku bunga sebesar 125 basis poin (bps) sebelum tutup tahun 2022.

"Aksi ini menjadi bayang-bayang pasar emas," imbuh Alwi.




TERBARU

[X]
×