Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas berpotensi melanjutkan tren kenaikan hingga tahun 2025, didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral utama dunia serta prospek pelemahan dolar AS.
Proyeksi ini disampaikan oleh Heraeus Precious Metals dalam laporan yang dirilis pada Selasa (10/12).
Heraeus memperkirakan harga emas akan bergerak dalam rentang US$2.450 hingga US$2.950 per ons troi di tahun 2025.
Baca Juga: Harga Emas Naik, Disokong Optimisme Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Faktor pendorong utamanya meliputi pembelian emas oleh bank sentral, meski jumlahnya diproyeksikan lebih rendah dibandingkan tahun 2024, serta risiko geopolitik yang terus berlanjut di Ukraina dan Timur Tengah.
“Jika langkah stimulus ekonomi pemerintah China berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi, permintaan emas dari China dan India dapat menjadi fondasi kuat bagi pasar emas pada 2025,” ungkap Heraeus dalam laporannya.
Faktor-Faktor Pendukung Kenaikan Harga Emas
Emas, yang kerap digunakan sebagai aset lindung nilai selama ketidakpastian politik dan ekonomi, cenderung menguat pada ekspektasi penurunan suku bunga.
Penurunan suku bunga ini mengurangi biaya peluang dalam memegang aset yang tidak menghasilkan imbal hasil seperti emas.
Baca Juga: Disokong Ekonomi China yang Pulih, Harga Logam Mulia Diproyeksi Positif Tahun Depan
Laporan juga mencatat bahwa Bank Sentral China (PBOC) kembali membeli emas pada November 2024 setelah jeda enam bulan, berdasarkan data resmi terbaru.
Selain itu, Heraeus menyebutkan potensi ketidakpastian baru terkait perdagangan dan tarif menyusul terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS, yang diprediksi akan mendukung harga emas.
Asal tahu, emas telah mencatatkan kenaikan lebih dari 29% pada tahun 2024, menjadi performa tahunan terbaik sejak 2010.
Kenaikan ini didorong oleh pemotongan suku bunga bank sentral dan meningkatnya ketegangan geopolitik.
Dengan kombinasi faktor makroekonomi, geopolitik, dan dinamika pasar, Heraeus optimistis bahwa emas akan tetap menjadi pilihan investasi yang kuat untuk jangka panjang.
Baca Juga: Harga Emas Antam Balik ke Sebulan Lalu, Hari Ini Melompat (10 Desember 2024)
Performa dan Proyeksi Logam Mulia Lainnya
- Perak: Permintaan industri untuk perak diperkirakan melonjak, terutama didorong oleh pertumbuhan sektor energi surya. Harga perak diproyeksikan bergerak dalam rentang US$28 hingga US$40 per ons troi. Dengan rasio emas-perak saat ini yang menunjukkan undervaluasi perak, logam ini diprediksi berpotensi mengungguli emas di fase akhir pasar bullish.
- Platinum: Pasar platinum diperkirakan tetap mengalami defisit pada 2025, dengan harga bergerak di antara US$850 hingga US$1.220 per ons troi. Permintaan dari sektor otomotif dan industri menjadi pendorong utama.
- Palladium: Permintaan palladium diproyeksikan melemah karena transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Harga palladium diperkirakan berada di kisaran US$800 hingga US$1.200 per ons troi.
Selanjutnya: Kereta Api Tanpa Transit Terobosan Kemenhub untuk Masyarakat
Menarik Dibaca: Diguyur Hujan, Ini Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (11/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News