kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.398.000   -7.000   -0,50%
  • USD/IDR 15.460   -90,00   -0,59%
  • IDX 7.696   -25,95   -0,34%
  • KOMPAS100 1.173   -2,92   -0,25%
  • LQ45 947   -3,45   -0,36%
  • ISSI 224   -0,58   -0,26%
  • IDX30 479   -1,50   -0,31%
  • IDXHIDIV20 582   -2,25   -0,39%
  • IDX80 132   -0,39   -0,29%
  • IDXV30 138   -0,64   -0,47%
  • IDXQ30 160   -0,54   -0,34%

Harga Emas Diprediksi Melemah, Laporan NFP Amerika Jadi Sorotan


Jumat, 02 Agustus 2024 / 11:02 WIB
Harga Emas Diprediksi Melemah, Laporan NFP Amerika Jadi Sorotan
ILUSTRASI. Meski masih perkasa, harga emas diproyeksi melemah


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emas diprediksi akan mengalami penurunan hari ini, berbalik dari kenaikan cukup signifikan yang dicapai sebelumnya. Harga logam kuning akan dipengaruhi oleh volatilitas pasar dengan potensi fluktuasi harga yang cukup tajam.

Analis Dupoin Indonesia Andrew Fischer melihat, harga emas kembali turun menunjukkan tanda-tanda perubahan arah tren yang cenderung menurun. Dimana, fokus investor hari ini adalah pada laporan Non Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis Jumat (2/8) malam.

Dia memaparkan, tren harga emas yang sebelumnya meningkat kini menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk berita NFP yang akan dirilis, dan dolar AS (USD) diprediksi akan menguat.

“Pergerakan USD sangat memengaruhi harga emas, karena emas dihargai dalam dolar AS. Ketika USD menguat, harga emas cenderung menurun karena emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya,” ujar Fischer dalam risetnya, Jumat (2/8).

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 Menjadi Rp 1.431.000 Per Gram Hari Ini (2/8)

Fischer mengatakan, laporan NFP merupakan indikator penting kesehatan ekonomi AS dan dapat mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve. Prediksi menunjukkan bahwa data penggajian ini akan kuat, yang berarti ekonomi AS masih berada dalam jalur pertumbuhan yang stabil.

“Jika data ini sesuai atau melebihi ekspektasi, kemungkinan besar akan mendukung penguatan USD lebih lanjut, yang pada gilirannya dapat menekan harga emas,” sambungnya.

Adapun pada hari Kamis (1/8), harga emas tercatat turun tipis setelah mengalami kenaikan sebelumnya. Harga emas spot turun sekitar 0,4% menjadi US$2.438,32 per ons pada pukul 18.03 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 18 Juli di awal sesi.

Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3% menjadi $2.480,8. Di sisi lain, dolar menguat sebesar 0,3% setelah sebelumnya mengalami penurunan, sehingga turut mempengaruhi harga emas.

Fischer menyebutkan, meskipun Fed mempertahankan suku bunga tetap pada pertemuan kebijakannya pada hari Rabu, Ketua Jerome Powell menyatakan bahwa suku bunga dapat dipotong paling cepat pada bulan September jika ekonomi AS mengikuti jalur yang diharapkan.

Emas, yang secara tradisional dikenal sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik dan ekonomi, cenderung tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah. Namun, kondisi saat ini menunjukkan bahwa pasar emas masih belum stabil. Sebab, para investor kini menunggu laporan NFP hari Jumat untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang jalur kebijakan Fed.

Di sisi lain, lanjut Fischer, permintaan fisik emas di Asia dan pembelian bank sentral juga memengaruhi harga emas. Bank sentral Tiongkok, yang merupakan pembeli emas sektor resmi terbesar pada tahun 2023, telah menahan diri dari pembelian emas untuk cadangannya selama dua bulan berturut-turut pada bulan Juni.

Ini menunjukkan adanya ketidakpastian di pasar emas, yang turut berkontribusi pada volatilitas harga.

Baca Juga: Laba Emiten Tambang BUMN Semester I-2024: ANTM, PTBA & INCO Turun, TINS Naik

Secara keseluruhan, Fischer memandang bahwa pasar emas cenderung akan mengalami penurunan dalam waktu dekat. Volatilitas pasar yang tinggi, penguatan USD, dan data ekonomi yang kuat dari AS menjadi faktor utama dalam tren ini.

“Meskipun ada potensi kenaikan harga jika kondisi ekonomi global memburuk atau jika terjadi ketegangan geopolitik, namun tren saat ini menunjukkan bahwa harga emas akan terus berfluktuasi dengan kecenderungan menurun,” tutupnya.

Mengutip Bloomberg, Jumat (2/8) pukul 10.30 WIB, harga emas spot berada di posisi US$ 2.455 atau menguat sekitar 0,38% dari posisi penutupan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×