Reporter: Dupla Kartini PS | Editor: Test Test
JAKARTA. Harga emas menyentuh rekor terbarunya, Selasa malam di US$ 1254,5 per ons troi. Melonjaknya harga emas karena investor mencari keamanan untuk kekayaan mereka, sebagai antisipasi kemungkinan double dip resesi pada ekonomi global.
Defisit anggaran di Eropa kian melebar. Setelah Yunani, rating utang Spanyol juga diturunkan. Belum lagi, potensi krisis di negara Eropa lainnya. "Yang ditakutkan pasar, jika mereka serentak sakit, siapa yang mau mem bailout," tanya Herry.
Vice President Riset Valbury Asia Futures, Nico Omer Jonckheere mengatakan saat ini investor mencari status aman dalam kondisi tidak menentu. Menurutnya, baik negara Uni Eropa, Inggris, Jepang, dan AS punya borok sendiri. "Utang publik Jepang lebih dari 200% dari PDB, sementara Inggris punya defisit tertinggi di Eropa," sebut Nico.
Dus, kekhawatiran terhadap Eropa yang kian mendominasi, diprediksi masih akan mengangkat harga emas. Herry menduga emas berpeluang menyentuh level resistance US$ 1260, pekan ini.
Sementara, Nico memprediksi Rabu ini emas bergulir di US$ 1123-US$ 1250. "Harus diuji dulu beberapa ke depan, kalau bertahan signifikan di US$ 1250, maka level ini bisa menjadi level support untuk selanjutnya," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News