CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga emas diprediksi di bawah US$ 1.300 pada akhir 2018


Rabu, 07 Maret 2018 / 19:41 WIB
Harga emas diprediksi di bawah US$ 1.300 pada akhir 2018
ILUSTRASI. Harga emas


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan harga emas diprediksi bakal terbatas sepanjang tahun ini. Selain kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), pengetatan kebijakan moneter oleh bank-bank sentral negara lain berpotensi membuat pelakuĀ  pasar beralih dari emas. Alhasil, analis memproyeksi akhir tahun ini, harga emas hanya akan bertengger di bawah US$ 1.300 per ons troi.

Analis PT Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar menilai, naiknya suku bunga acuan AS masih akan menjadi sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan harga emas sepanjang tahun ini. "Kemungkinan besar polanya akan mirip tahun lalu, harga emas jatuh di bulan-bulan kenaikan suku bunga AS," katanya, Rabu (7/3).

Deddy berpendapat, ada dua data ekonomi yang menjadi acuan dasar The Federal Reserves untuk menaikkan suku bunga, yaitu data ketenagakerjaan dan tingkat inflasi. "Sejauh ini data-data tersebut memang cukup solid, misalnya inflasi Januari lalu di level 2,1% sesuai perkiraan. Jadi, peluang suku bunga acuan naik tiga kali atau lebih, semakin terbuka," paparnya.

Analis Monex Investindo Putu Agus Pransuamitra menambahkan, tidak cuma AS, kebijakan sejumlah bank sentral lain untuk mengetatkan moneternya juga akan memukul harga emas. Misalnya, Bank Sentral Inggris (BoE) diprediksi akan ikut mengerek suku bunga acuan pada Mei mendatang. Begitu pula dengan Bank Sentral Eropa (ECB) yang masih akan melanjutkan pengurangan pembelian obligasi (tappering off) sepanjang tahun ini.

Melihat kemungkinan ini, Putu memproyeksi, harga emas akan cenderung sideways hingga akhir kuartal-I 2018. "Emas bergerak stabil, kemungkinan di kisaran US$ 1.300-US$ 1.360," katanya.

Sementara di akhir 2018, Putu melihat kemungkinan harga emas akan melemah hingga ke level US$ 1.250 per ons troi. Dengan asumsi kebijakan bank-bank sentral tersebut benar terealisasi.

Deddy sepakat, ia menebak harga emas akhir tahun ini tidak akan melebihi US$ 1.300 per ons troi.

Mengutip Bloomberg, Rabu (7/3) pukul 17.42 WIB, harga emas kontrak pengiriman April 2018 di Comex turun 0,09% ke level US$ 1.334 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×