kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Harga Emas Bullish, Intip Strategi Investasinya


Jumat, 31 Januari 2025 / 16:16 WIB
Harga Emas Bullish, Intip Strategi Investasinya
ILUSTRASI. REUTERS/Ilya Naymushin. Meski harga emas diproyeksikan bullish di 2025, volatiiltas harga menjadi salah satu perhatian lantaran sikap Trump yang 'unpredictable'.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski harga emas diproyeksikan bullish di 2025, volatiiltas harga menjadi salah satu perhatian lantaran sikap Trump yang 'unpredictable'. Lalu, bagaimana strategi investasinya?

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menyebutkan bahwa harga emas masih akan naik dalam waktu yang lama. Terlebih dari fundamentalnya, permintaan masih akan kuat, baik dari bank-bank sentral, ritel, maupun investor.

Namun memang, untuk jangka pendek seberapa cepat kenaikan maupun koreksi tidak mudah ditebak, mengingat sebagian kebijakan Trump ada yang mendukung harga emas dan juga menekan harga. Lalu, karakter Trump yang mudah berubah dan 'unpredictable'.

"Maka yang saya lihat justru volatilitas," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (31/1).

Lukman menjelaskan bahwa harga emas bisa naik tinggi dan cepat, seperti sebulan terakhir yang sudah naik lebih dari US$ 200. Di sisi lain, dikhawatirkan juga bisa terkoreksi imbas ambil untung investor jangka pendek.

Baca Juga: Harga Emas Tetap Bullish Didorong Kekhawatiran Tarif Trump

Untuk akhir tahun 2025, Lukman masih memperkirakan harga emas akan berada di US$ 3.000 per ons troi. "Namun, apabila melihat kenaikan dalam sebulan terakhir, mungkin akan bisa lebih dari itu, sekitar US$ 3.200," sambungnya.

Berdasarkan Trading Economics, harga emas berada di US$ 2.793 per ons troi pada Jumat (31/1) pukul 15.37 WIB. Dalam 24 jam terakhir, harganya terkoreksi tipis atau 0,09%, walaupun secara akumulasi telah naik 0,86% dalam sepekan.

Dengan kondisi itu, Lukman menilai strategi investasi di emas kembali ke masing-masing investor. Untuk pilihan instrumennya, Lukman berpandangan, baik emas fisik maupun emas derivatif, keduanya memiliki prospek yang baik, yang jelas disesuaikan kebutuhan dan tujuan.

Pada emas fisik, untuk tipe investor agresif maka bisa tetap masuk saat ini. Lalu bisa juga membeli emas derivatif yang memiliki resiko dan keuntungan yang sangat tinggi dengan leverage yang besar.

Namun perlu diingat bahwa emas derivatif memiliki resiko tinggi. Modal investasi bisa hilang sepenuhnya apabila investor tidak bijaksana mengelola margin dan ekuitas.

Di sisi lain emas derivatif lebih liquid dan dapat dibeli dan dijual hampir 24 jam sehari di hari kerja. Selain itu, juga memungkinkan return yang sangat besar, berkali-kali lipat dengan modal yang jauh lebih kecil.

Sementara untuk tipe konservatif bisa melirik pada emas batangan dengan menunggu koreksi harga. "Namun secara teori akan sulit langsung mendapatkan harga terbaik begitu masuk, maka idealnya menerapkan strategi 'dollar cost averaging', yang mana membeli secara berkala ketika harga naik maupun turun," imbuhnya.

Baca Juga: Robert Kiyosaki 'Buang' Emas dan Perak! Alihkan Portofolio Investasinya ke Bitcoin

Selanjutnya: Donald Trump Picu Kontroversi! Pernyataannya soal Tragedi Pesawat Bikin Heboh

Menarik Dibaca: Lewat TikTok, Elsa Novia Sena Kenalkan Kearifan Tradisi Tionghoa di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×