Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah sempat terperosok sepekan kemarin, harga emas merayap naik. Keraguan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menaikkan suku bunga pada bulan Juni, diprediksikan bakal mendorong harga emas dalam jangka pendek. Mengacu data Bloomberg Kamis (21/5) pukul 15.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman bulan Juni 2015 naik 0,14% menjadi US$ 1.210 per ons troi. Tapi, selama sepekan harga terperosok 1,22%.
Kenaikan harga emas di pasar spot tak mengerek harga logam mulia. Berdasarkan situs resmi PT Aneka Tambang Tbk, www.logammulia.com harga emas batangan stagnan dibandingkan hari sebelumnya, pada harga Rp 547.000 per gram.
Harga emas menguat terdorong pernyataan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed dalam risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang diumumkan Rabu (20/5) malam. The Fed memberi sinyal keraguan terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Juni. Pernyataan ini membuat dollar AS terkoreksi.
Analis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai, kenaikan harga emasmasih terbatas. "Hasil notulensi FOMC memberi kesempatan emas untuk naik sementara," kata Ariston. Alwi Assegaf, analis PT SoeGee Futures, menambahkan, harga emas menguat terbatas lantaran minat investasi yang masih lesu. Ini ditunjukkan oleh turunnya stok emas di SPDR Gold Trust (reksadana berbasis emas) hingga ke level terendah dalam 4 bulan.
Sedangkan pelemahan harga emas selama dua hari sebelumnya terjadi akibat penguatan dollar AS. Alwi menduga kenaikan harga emas masih akan terjaga dalam jangka pendek. Semester pertama Ariston memprediksi, harga emas sepekan ke depan masih berpeluang menguat. Selanjutnya hingga akhir semester I-2015, harga emas diprediksi bakal menanjak. "Ini bisa terjadi dengan kemungkinan The Fed benar-benar tidak menaikkan suku bunga pada bulan Juni," kata Ariston.
"Sehingga ada peluang bagi investor membeli emas batangan dalam jangka pendek," ungkap dia melanjutkan.
Pada semester II-2015 Alwi memprediksikan, data-data ekonomi AS akan membaik. Tapi tidak menutup kemungkinan The Fed jadi mengerek tingkat suku bunganya tahun ini. "Ini akan membuat harga emas cenderung turun atau bearish," kata Alwi. Ia memprediksi, harga emas di pasar spot sepekan ke depan akan bergerak di kisaran US$ 1.191-US$ 1.232 per ons troi. Sampai semester I, harga emas di rentang US$ 1.170-US$ 1.230 per ons troi.
Sedangkan hingga akhir tahun, prediksinya harga emas bergerak di antara US$ 1.143- US$ 1.250 per ons troi. Sementara Ariston memprediksikan, harga emas batangan dalam sepekan akan berada di kisaran Rp 550.000-Rp 562.000 per gram. Hingga semester I, harga emas batangan di antara Rp 550.000-Rp 572.000 per gram. Sedangkan sampai akhir tahun, harga bergulir di rentang Rp 532.000-Rp 577.000 per gram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News